Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gelar Olah TKP Kasus Mayat Korban Pembunuhan Diduga Dicor di Bekasi

Kompas.com - 28/02/2023, 11:13 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim kepolisian dari Polda Metro Jaya menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus dua orang korban pembunuhan diduga dicor di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, belasan petugas dari Inafis, Resmob Polda Metro Jaya, Polsek Bekasi Utara, dan Polres Metro Bekasi Kota menggelar olah TKP sejak pukul 10.44 WIB.

Berbagai perlengkapan dibawa petugas, seperti kantong mayat, tiga koper berukuran besar, beberapa plastik hitam berukuran besar, beberapa kantong jenazah, serta perlengkapan untuk membongkar coran seperti linggis dan palu.

Baca juga: Seorang Pria di Bekasi Membunuh Dua Orang, Kemudian Bunuh Diri

Sebelum olah TKP dimulai, petugas menggelar doa bersama terlebih dahulu. Setelah itu, petugas langsung masuk ke dalam TKP. Pagar pun dibuka tepat pada pukul 10.56 WIB.

Beberapa polisi yang terlihat masuk ke dalam TKP adalah Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Wakapolres Metro Bekasi AKBP Rama Samtama Putra, dan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Tri Buana Yudha.

Garis polisi pun sudah dipasang agar lokasi pembunuhan dua orang yang mayatnya diduga dicor di dalam bangunan kontrakan itu steril.

Baca juga: Pria yang Bunuh Diri di Bekasi Diduga Membunuh Dua Korban, lalu Dicor di Kontrakannya

Warga hanya bisa melihat lokasi kejadian dari jarak kurang lebih lima meter agar tak mengganggu proses olah TKP.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak kecil juga tampak berada di sekitar TKP. Anak-anak itu dibawa oleh orangtuanya yang penasaran dengan proses olah TKP.

Sebelumnya, warga di Bulak Sentul digegerkan dengan pria berinisial P yang mencoba bunuh diri.

P berusaha mengakhiri hidupnya seusai membunuh dua orang korban. Mayat dua orang korban itu diduga dicor oleh P menggunakan semen.

Baca juga: Kirim Surat, Teddy Minahasa Ajak AKBP Dody Bersekutu dan Kambing Hitamkan Linda

Nyawa P tak tertolong setelah dia menyayat urat nadinya sendiri. P dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Bekasi, Senin (27/2/2023) malam.

"Ya, diduga dua (orang korbannya)," ujar Kapolsek Bekasi Utara Kompol Arwan kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Arwan tidak memerinci titik tepat korban dicor oleh terduga pelaku.

Pihak Polsek Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota kini sedang menunggu hasil olah TKP yang dilakukan tim Inafis Polda Metro Jaya.

Baca juga: Terungkap Kondisi D Usai Dianiaya secara Brutal oleh Mario: Hidung Keluar Darah dan Ngap-ngapan

Tetangga sekaligus petugas keamanan di lingkungan rumah kontrakan, Adi (54), memperkuat dugaan mayat korban sudah dicor.

Sebab, pada Minggu (26/2/2023) atau hari pembunuhan terjadi, terduga pelaku membeli semen dan pasir setelah ia terlibat cekcok soal utang piutang dengan dua korban.

"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu Minggu sore," ucap Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com