Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Kembali Kasus Rudolf Tobing yang Buang Jasad Icha ke Kolong Tol Becakayu

Kompas.com - 03/03/2023, 17:35 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendeta muda Rudolf Tobing membunuh Ade Yunia Rizabani alias Icha di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, pada 17 Oktober 2022.

Jasad Icha dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dibuang ke kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Kurang dari 24 jam setelahnya, polisi meringkus Rudolf Tobing yang kala itu hendak menggadaikan laptop korban.

 Baca juga: Sidang Kasus Pembunuhan oleh Rudolf Tobing Akan Digelar 6 Maret

Atas pembunuhan itu, Rudolf dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun hingga pidana mati.

Saat ini, ia ditahan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat sambil menunggu sidangnya pada 6 Maret 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Bunuh korban karena sakit hati

Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat Bani Immanuel Ginting mengatakan motif pembunuhan adalah rasa sakit hati dan kecemburuan sosial terhadap korban.

Diketahui, Rudolf, Icha, S, dan H sempat berada dalam sebuah lingkungan pertemanan yang sama.

Bahkan, Rudolf sempat menjalani bisnis dengan H sejak 2015. Namun, karena suatu permasalahan, ada dendam yang terakumulasi dari Rudolf sejak 2015-2022.

Baca juga: Fakta Baru Motif Rudolf Tobing Bunuh Icha, Sakit Hati Lihat Korban Dekat dengan Orang yang Dibencinya

"Terdakwa melakukan hal tersebut dikarenakan terdakwa sangat kecewa dan sakit hati kepada korban dan saksi S, dikarenakan mereka memilih dekat dan berhubungan dengan orang yang paling dibenci oleh terdakwa, yaitu saksi H," ujar Bani, dikutip oleh Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Awalnya, Rudolf memancing korban untuk bertemu dengan alasan ingin membuat konten podcast di apartemen.

Lalu, mengajak korban untuk terlebih dahulu membuat konten prank hingga setuju untuk diikat.

Namun, setelah diselidiki lebih lanjut, target utama dari pembunuhan Rudolf sebetulnya bukan Icha, melainkan H.

Rudolf sempat menghubungi adik H dengan alasan ingin memberikan kejutan. Akan tetapi, pancingannya gagal karena adik H tidak merespons.

Karena Icha masih berada di lingkungan H, maka dialah yang menjadi target Rudolf selanjutnya.

Baca juga: Kasintel Kajari Jakpus Sebut Sidang Rudolf Tobing Mungkin Digelar Akhir Februari 2023

"The Smiling Killer"

Julukan Smiling Killer diberikan kepada Rudolf karena ia tersenyum ke kamera CCTV saat membawa jasad Icha di sebuah troli ketika memasuki lift apartemen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com