JAKARTA, KOMPAS.com - Eni (45), seorang warga yang tinggal di sekitar Depo Pertamina Plumpang mengaku tidak tahu bahwa kawasan tempat tinggalnya adalah area yang berbahaya.
Hal itu diungkapkan Eni saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian yang terletak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Eni bercerita, kawasan di sekitar Depo Pertamina Plumpang dulunya didominasi oleh rawa-rawa.
Karena itu ia tidak menyangka kawasan tersebut merupakan salah satu area yang berbahaya.
"Tahu enggak tahu juga sih. Tapi pas awal pindah sih beneran enggak tahu kalau (kawasan ini) bahaya, karena di sana rawa-rawa (dulunya)," kata Eni.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Rawa Badak Sulit Buktikan Punya SHM
Meski tahu berbahaya, Eni mengungkap dirinya tak memiliki niat sedikit pun untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat ini.
Andai diberi opsi relokasi, ia memilih agar Depo Pertamina Plumpang yang pindah. Bukan rumah yang telah ditinggalinya selama puluhan tahun.
"Saya sudah puluhan tahun. Mungkin ada 30 tahun di sini," ungkap Eni.
"Jadi kalau boleh memilih, mending depo-nya aja yang dipindah," tegas dia.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebelumnya mengunjungi RPTRA Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu.
Baca juga: Warga Korban Kebakaran Pertamina Koja soal Wacana Relokasi: Apa Kata Nasib Saja
Dalam kunjungannya, Joko Widodo atau yang karib disapa Jokowi, menyatakan kawasan Plumpang, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, terutama yang berada dekat dengan Depo Pertamina, merupakan zona berbahaya.
"Ini zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali," kata Jokowi setelah memeriksa kondisi pengungsi di RPTRA Rasela, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Minggu pagi.
Jokowi menyatakan telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera mencari solusi atas masalah persoalan di Plumpang.
Solusi tersebut, kata Jokowi, bisa berupa merelokasi warga setempat atau memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke reklamasi.
Baca juga: Jokowi Sebut Solusi Kebakaran Plumpang: Depo Dipindah ke Reklamasi atau Warga Direlokasi
"Harus ada solusinya. Bisa saja (Depo Pertamina) Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, solusi tersebut nantinya akan diputuskan Erick dan Heru Budi.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu menekankan agar zona berbahaya yang menjadi tempat tinggal penduduk harus diaudit. Sebab, hal itu berkaitan dengan keselamatan jiwa penduduk.
"Semuanya memang harus zona-zona berbahaya ini tidak hanya di sini saja, harus diaudit, harus dievaluasi semuanya karena menyangkut nyawa," tutur Jokowi.
Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.