Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Dikembangbiakkan, 5 Bayi Pinguin Humboldt Sudah Bisa Dilihat di Ancol

Kompas.com - 12/03/2023, 07:05 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Taman Impian Jaya Ancol berhasil mengembangbiakkan lima bayi pinguin humboldt (spheniscus humboldti) di dalam fasilitas konservasi yang disiapkan sesuai dengan habitat alami bagi hewan mamalia itu.

Manajer Konservasi Ancol Yus Anggoro berujar, pengunjung bisa melihat lima bayi pinguin tersebut di wahana Istana Pinguin yang saat ini tengah menjalani perawatan dari para penjaga satwa.

"Kami sangat gembira dengan keberhasilan ini karena ini merupakan pertama kali kami berhasil mengembangbiakkan pinguin humboldt setelah kedatangan mereka di 2019," ucap Yus Anggoro, dilansir dari Antara, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Viral Video Wahana Halilintar di Dufan Berhenti Mendadak, Taman Impian Jaya Ancol Minta Maaf

Menurut dia, tim Ocean Dream Samudra melakukan modifikasi habitat, termasuk juga memberikan nutrisi terbaik kepada pinguin humboldt yang datang ke Lembaga Konservasi PT Taman Impian Jaya Ancol sejak 2019.

Proses reproduksi mulai terlihat pada Juni 2022. Dua telur berhasil menetas pada Juli 2022. Tiga telur selanjutnya menetas pada Agustus dan Oktober 2022.

Yus Anggoro berujar, pinguin humboldt ini adalah salah satu dari dari 18 jenis pinguin yang ada di dunia dan biasanya hidup pada iklim tropis di pantai barat Amerika Selatan.

Pinguin humboldt ini disebut termasuk jenis pinguin dengan ukuran medium, dengan panjang tubuh antara 56 – 70 cm dan berat antara 2,9 hingga 6 kilogram, dengan rentang hidup antara 15 sampai 20 tahun.

Pinguin ini mulai memasuki usia dewasa dan akan melakukan reproduksi setelah berusia 3 tahun dan rata-rata bertelur dua hingga tiga telur.

Baca juga: Pengunduran Diri Geisz Chalifah sebagai Komisaris Ancol Disetujui Pemegang Saham

Telur pinguin humboldt akan dierami kurang lebih 41 – 43 hari, dan ketika telur sudah menetas induk jantan dan betina akan bergantian mengasuh dan memberi makan anak-anaknya.

Sebagai informasi, Ancol mendirikan lembaga konservasi sejak 1974 dan memperoleh izin konservasi dari Kementerian Kehutanan pada 2004.

Salah satu fungsi dari lembaga konservasi Taman Impian Jaya Ancol adalah melakukan program pengembangbiakan biota dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

Sejumlah biota yang telah berhasil dikembangbiakkan oleh Lembaga Konservasi Ancol sebelumnya adalah lumba-lumba hidung botol, burung macaw, burung jalak bali, serta berbagai jenis ikan.

Baca juga: Rute MRT Bundaran HI Tembus Ancol Ditargetkan Beroperasi pada 2032

Selaras dengan konsep edukasi dan hiburan, Ancol berusaha memberikan pengalaman kepada pengunjung untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap laut dan mengenal lebih dekat dan menyayangi beraneka macam satwa.

Begitu pula dengan pinguin humboldt yang sangat unik dan hewan yang jarang ditemui di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com