Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Konsultan Hukum Coba Jualan Takjil, Banyak Tantangan yang Dihadapi

Kompas.com - 30/03/2023, 04:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Samuel (54) adalah seorang pedagang takjil di Jalan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Ia mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi sebagai seseorang yang baru pertama kali berjualan takjil.

"Selama ini hanya ketemu orang birokrasi, sekarang lebih sering ketemu dan mengobrol sama masyarakat biasa, kerasa beda aja gaya mengobrolnya. Sama orang birokrasi baku banget," ucap Samuel di lokasi, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Berburu Takjil di Sepanjang Jalan Cipinang Muara Jaktim

Samuel adalah seorang mantan konsultan hukum (legal consultant) di sebuah hotel.

Akibat pandemi Covid-19, penginapan tempatnya mencari nafkah terpaksa ditutup.

Karena itu, Samuel mencoba peruntungan sebagai pedagang takjil. Pekerjaan utamanya setelah berhenti bekerja sebagai konsultan hukum adalah jual beli besi.

Samuel mencoba peruntunga berdagang takjil karena ingin menemani pasangannya yang berjualan gorengan.

"Saya baru tahun ini (jualan takjil). Sejauh ini saya kaget karena belum pernah (berjualan)," ungkap dia.

Tantangan lain yang dihadapi

Menyesuaikan gaya berbicara dengan para pelanggan bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi oleh Samuel.

Ada beberapa tantangan yang ia hadapi sebagai pedagang takjil baru, salah satunya soal jenis makanan yang dijual.

Samuel menjelaskan, ia dan pasangannya menjajakan beragam jenis takjil, mulai dari risol mayo, lontong, hingga kolak.

Biasanya, calon pembeli sering menanyakan jenis makanan tertentu dan isi dari makanan takjil yang dijual.

"Kesulitan karena belum terbiasa itu terutama soal makanan, kayak isinya apa, itu saya harus paham," tutur Samuel.

"Saya kan belum pernah dagang makanan, sekarang harus terbiasa bahas (tahu) soal makanan. Contoh, risol yang saya jual isinya apa, variasi makanan yang dijual apa, itu harus tahu," sambung dia.

Baca juga: Ramai Pembeli Lagi Pasca Pandemi, Pedagang Takjil di Kebon Kacang Bisa Raup Rp 500.000 per Hari

Kemudian, soal harga. Samuel mengungkapkan, selama dua hari pertama ia berjualan, ia masih belum terbiasa dengan harga makanan.

Alhasil, Samuel sangat hati-hati dalam menjual makanannya agar tidak mengucapkan harga yang salah.

"Pernah juga, kadang orang main ambil makanan yang dia mau. Dia enggak ngitung berapa jumlahnya, saya juga enggak. Jadi sama-sama bingung dan hitung dari awal," ucap Samuel.

Samuel mulai berjualan pukul 15.00 WIB setiap harinya. Semua takjil yang dijual memiliki harga Rp 2.000, kecuali risol mayo seharga Rp 2.500 dan kolak Rp 7.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com