Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Sopir Truk: Pencegahan Pemalakan dan Pungli oleh Polisi Masih Minim

Kompas.com - 06/04/2023, 11:44 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pencegahan terhadap aksi pemalakan dan praktik pungutan liar (pungli) di jalan terhadap sopir truk hingga pikap di Jakarta dianggap belum masif dilakukan oleh aparat kepolisian

Aksi premanisme pun hingga saat ini masih harus dirasakan oleh para sopir angkutan barang ketika beraktivitas di Ibu Kota.

"Upaya pencegahan sampai saat ini itu belum dilakukan secara masif oleh pihak aparat pemerintah dan penegakan hukum, khususnya Kepolisian," ujar Ketua Paguyuban Sopir Truk, Agung Bangkit, dikutip Kamis (6/4/2023).

Bangkit mengaku tak heran saat ini masih ditemukan aksi pemalakan dan pungli terhadap para sopir. Meskipun, sejumlah pelaku premanisme sempat diberantas polisi atas perintah Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Kapolda Metro Irjen Karyoto Temui Heru Budi, Sampaikan Kesiapan Backup Kebijakan DKI

"Saya sendiri juga enggak heran kalau misalkan sebelumnya sudah ada atensi Presiden, sudah ada beberapa langkah yang diambil aparat negara, yakni melakukan upaya penindakan, tidak cukup juga untuk menyelesaikannya," ungkap Agung.

Sejauh ini, kata Bangkit, Kepolisian baru melakukan penindakan terhadap aksi pemalakan dan pungli yang menimpa para sopir truk maupun pikap.

Bangkit pun beranggapan bahwa upaya pencegahan yang belum digencarkan oleh aparat penegak hukum, secara tidak langsung merupakan bentuk pembiaran terhadap tindakan tersebut.

"Persoalan yang sudah sekian tahun itu, sampai saat ini ya memang belum terminimalisir," kata Bangkit.

"Harapan kami dari teman- teman pengemudi itu bukan cuma upaya penindakan saja, ketika terjadi kejadian kejahatan atau kejadian pemalakan terhadap teman-teman sopir di jalan," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Pedagang Ngobrol dengan Jokowi, Ujungnya Diberi Sembako dan Uang Rp 1,2 Juta

Sebagai informasi, aksi pungutan liar (pungli) hingga pemalakan terhadap sopir truk masih terjadi di wilayah DKI Jakarta. Beberapa pelaku beraksi dengan cara mencegat truk dan meminta uang secara paksa kepada pengemudi.

Salah satunya terjadi di wilayah Kayu Besar, Cengkareng, Jakarta Barat. Peristiwa itu direkam oleh pengendara lain, dan videonya beredar luas di media sosial.

Tampak sejumlah orang mengadang laju truk kontainer di tengah kemacetan lalu lintas dan meminta sejumlah uang kepada sopir secara paksa.

Setelah diberikan uang, para pelaku tak langsung membiarkan truk untuk melanjutkan perjalanan. Mereka terlihat masih meminta uang tambahan kepada sang sopir melalui kaca pintu kemudi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembuat dan Penyebar Hoaks Penyidik Tilap Barang Bukti Pakaian Bekas

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang membenarkan adanya aksi pungli yang menimpa sopir truk itu.

Dia mengaku, sudah mengerahkan anggotanya untuk datang ke lokasi kejadian dan menyelidiki kejadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com