Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anaknya Dinyatakan "Stunting", Miftah sampai Berutang demi Beli Makanan Bergizi

Kompas.com - 12/04/2023, 14:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Miftah (27) mengungkapkan, keluarga besarnya sudah mengetahui bahwa anaknya, Khanza, mengidap stunting.

Akan tetapi, sejak anaknya menderita anemia beberapa tahun lalu dan dinyatakan stunting pada 2022, tidak ada satu orang pun yang membantunya.

"Enggak ada yang bantuin sama sekali, saya ke sana kemari waktu Khanza anemia, didiemin. Saya sedihnya begitu," kata Miftah ketika ditemui di kediamannya di RT 09/RW 07 Jalan Haji Abdullah, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Kisah Khanza Bocah Pengidap Stunting: Sempat Telat Jalan dan Derita Anemia, Kini Sudah Sehat dan Aktif Bermain

Miftah mengaku anggota keluarganya juga tidak ada yang membantu perihal transportasi untuk berobat.

Ia hanya bisa mengandalkan transportasi umum, serta sepeda motor miliknya suaminya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Sebelumnya, Miftah sekeluarga tinggal di sebuah kontrakan di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, beberapa tahun lalu.

Kediamannya pada saat itu terletak cukup jauh dari rumah orangtuanya, sehingga ia perlu sangat menghemat guna memastikan keluarganya bisa makan.

"Kontrakan yang saat ini dekat sama orangtua, jadi lumayan ada buat makan," jelas Miftah.

Baca juga: Kisah Anak di Pondok Kelapa Lahap Makannya tetapi Stunting, Ternyata...

Berutang demi anak

Miftah mengatakan, Khanza sudah dibiasakan makan daging dan ikan sejak usia dua tahun.

Namun, Khanza didiagnosis stunting usai mengikuti giat imunisasi di posyandu RT 03/RW 07 pada 2022.

Miftah menjelaskan, ini karena asupan gizi anaknya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan agar Khanza tumbuh dengan sehat.

Meski anaknya lahap makan, ternyata porsi makanannya selama ini masih belum sesuai.

Guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak keduanya itu, Miftah sampai rela berutang ke sejumlah orang.

Baca juga: Cerita Nakes Puskesmas Warakas: Dulu Kebingungan Hadapi Bayi Stunting, Kini Berhasil Turunkan Jumlah Kasus

"Sampai sekarang, masih enggak ada yang bantu. Kakak kandung pengeluarannya banyak, tapi masih bantu seikhlas dan semampunya," jelas Miftah.

"Sepupu dan saudara lainnya enggak ada yang bantu sama sekali. Cuma kakak kandung saya, bantu sebisanya karena anaknya banyak, tapi bantuan sedikit aja sudah alhamdulillah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com