Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Antre Lagi, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Bisa Beli Tiket Pakai Aplikasi

Kompas.com - 17/04/2023, 14:06 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan memiliki sebuah aplikasi yang untuk memesan tiket masuk.

Staf Bagian Pelayanan Informasi Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi mengatakan, aplikasi tersebut diluncurkan guna mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung.

"Tahun ini kebetulan ada terobosan baru, kami bekerja sama dengan Bank DKI dan terbentuklah sebuah aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk memesan tiket secara online dan tak perlu antre," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Lebih lanjut, Bambang meyakini aplikasi itu bisa memberikan dampak signifikan, terutama untuk mengurai antrean di loket masuk.

Pasalnya Ragunan dari tahun ke tahun memang memiliki masalah serupa, yakni antrean saat pembelian tiket yang acap kali mengular panjang.

Baca juga: Libur Lebaran ke Ragunan Yuk, Lihat Satwa Makan Ketupat Raksasa

Dengan pembelian melalui aplikasi, antrean itu bisa terhindarkan. Sebab masyarakat hanya perlu menunjukkan barcode ke petugas yang berjaga di bagian loket untuk dipindai.

"Aplikasinya bisa diunduh di Play Store dan sejenisnya. Namanya aplikasinya Taman Margasatwa Ragunan. Harganya juga sama saja layaknya pembelian langsung di loket. Jadi boleh dibilang seperti membeli tiket fast track, karena masuk duluan ketimbang yang beli langsung," ungkap Bambang.

Kendati demikian, aplikasi tersebut belum secara resmi diluncurkan. Namun memang sudah bisa digunakan dalam rangka untuk melihat respons masyarakat.

Baca juga: Polda Metro Tak Berlakukan Aturan Ganjil-genap selama Libur Lebaran 2023, Simak Tanggalnya

Andai ada kekurangan di aplikasi, nantinya akan langsung diperbaiki supaya ketika peluncuran resmi tidak ada banyak hal yang perlu diperbaiki.

"Sebenarnya sudah berjalan, tapi memang belum resmi kami luncurkan. Jadi momen Lebaran nanti adalah momen yang cocok untuk kami bertransformasi ke digital sekaligus melakukan trial and error," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com