JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang menghilangkan jalur sepeda dan trotoar di Persimpangan Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menjadi sorotan.
Sebuah foto kompilasi antara sebelum dan sesudah adanya perubahan itu diunggah oleh penggunaan Twitter @adriansyahyasin.
Baca juga: Polemik Jalur Sepeda dan Trotoar di Simpang Santa Jadi Jalan Raya, Komisi B: Kurang Matang Kajiannya
Pada foto pertama menampilkan kondisi jalan itu yang masih terdapat jalur sepeda dan trotoar jalan tepatnya di dekat pos penjagaan polisi dari polisi lalu lintas.
Sedangkan foto kedua menampilkan jalan raya yang menghapuskan jalur sepeda dan trotoar tersebut.
"Yak sudah dimulai guys ruang kota Jakarta yang sebelumnya buat pejalan kaki dikembalikan jadi buat mobil," tulis akun tersebut.
"Pulau jalan yang dulunya trotoar di perempatan Santa/Tendean dibongkar dan kembali jadi jalan dengan dalih 'macet'. Jadi bubar ini complete street?" demikian tulisan lainnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun memberi penjelasan soal langkah Pemprov DKI menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian tersebut.
Jalur sepeda dan pedestrian yang dibuat era eks Gubernur DKI Anies Baswedan itu dihilangkan untuk dijadikan jalan raya.
Penghapusan jalur sepeda dan trotoar itu bersamaan dengan adanya penutupan putaran balik (u-turn) sebagai langkah antisipasi kemacetan.
Baca juga: Jalur Sepeda di Santa Dihilangkan, PKS DPRD DKI Anggap Heru Budi Kaburkan Capaian Anies
Meski demikian, Heru menyebut bahwa Dishub akan membangun jalur sepeda baru di kawasan tersebut.
"Jalur sepeda difasilitasi oleh Dishub. Semoga tidak ada yang terlupakan, tidak ada terabaikan kita fasilitasi semua," ujar Heru di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Heru turut menanggapi adanya kritikan warga soal penutupan u-turn di persimpangan Pasar Santa, Jaksel itu.
Baginya, kritikan adalah hal yang biasa sehingga dapat memperbaiki suatu aturan atau kebijakan.
Baca juga: Penutupan U-turn Ditolak Pak Ogah, Kapolda: Mereka Punya Hak Apa?
"Kritikan itu kan hal biasa. Buat Pemprov DKI itu bagus saran sarannya. Saya dengan pak Kapolda uji coba buka tutup. Cuma namanya kemacetan kita atur, plus minusnya kita atur," kata Heru.