JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung Museum Prasasti yang berlokasi di Jalan Tanah Abang No 1, Gambir, Jakarta Pusat, datang bukan untuk sekadar berwisata.
Beberapa dari mereka memiliki prasasti spesifik yang ingin dilihat secara langsung.
Salah satunya adalah Nurfatul (22). Mahasiswi asal Sulawesi ini memutuskan untuk mengisi liburannya untuk mampir ke prasasti aktivis Soe Hok Gie di Museum prasasti.
“Di sini ada prasastinya Soe Hok Gie, salah satu aktivis favoritku, panutan. Datang ke sini mau mengunjungi itu,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023) siang.
Baca juga: Mereka Tak Tahu Halaman Museum Fatahilah Pernah Jadi Tempat Hukum Gantung Para Penjahat...
Nurfatul mengaku, punya ketertarikan terhadap sejarah dan seringkali mengunjungi berbagai museum di Jakarta.
Di Museum Prasasti sendiri, dia merasa mendapatkan banyak ilmu baru dari berbagai makam yang ada di lahan seluas 1,3 hektar itu.
“Lumayan banyak yang didapatkan, karena ternyata banyak banget makam-makam dari orang Belanda, ya. Jadi seru saja sih,” kata dia.
Sementara itu, gadis belia bernama Aliyah (12) datang bersama kakaknya Rizky (21) untuk melihat makam istri dari Thomas Raffles, Olivia Mariamne Devenish.
“Pertama kali aku ke sini. Beberapa hari ini sering baca tentang Gubernur Jenderal Thomas Raffles dan aku tertarik lihat prasasti istrinya dia,” ujar Aliyah dengan riang.
Baca juga: Libur Lebaran 2023 ke Museum Dirgantara: Lihat Pesawat Tempur hingga Rudal
Kisah lain datang dari Margaret (29) dan Parto (28). Mereka merasa bahwa daya tarik sebuah museum adalah kesempatan untuk belajar dari kisah-kisah di masa lampau.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mereka datang ke Museum Prasasti.
“Bisa jadi pelajaran dari kisah-kisah lampau itu, perjuangannya seperti apa,” ujar Parto.
Margaret mengangguk dan turut menimpali.
“Pelajarannya juga bisa berupa bagaimana kita bisa menghargai waktu,” timpal dia.
Nurfatul, Aliyah, Margaret, dan Parto, masing-masing memiliki saran bagi pengelolaan museum, khususnya museum sejarah di Jakarta.