JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, melayangkan somasi terhadap enam perusahaan terkait Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Aisiah sendiri adalah perempuan yang jenazahnya ditemukan di bawah lantai dasar lift di Bandara Internasional Kualanamu, pada Kamis (27/4/2023).
Somasi tersebut dilayangkan keluarga Aisiah melalui kuasa hukum mereka Hotman Paris Hutapea.
"Kami mau kirim somasi dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan resmi atau tidak ada keluarga belum didatangi oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan bandara. Jadi kami somasi dulu," tutur Hotman.
Baca juga: Jenazah di Lift Bandara Kualanamu dan Kurang Responsifnya Petugas
Jika somasi tidak diindahkan, Hotman bakal mengambil langkah hukum selanjutnya, baik pidana maupun perdata.
Adapun keenam perusahaan yang dikirimkan somasi adalah PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, dan Aéroports de Paris.
Raja Hasibuan, kakak kandung Aisiah Shinta Dewi Hasibuan mengungkapkan kronologi hilangnya adiknya hingga ditemukan meninggal dunia di bawah lift Bandara Internasional Kualanamu.
Baca juga: Hotman Paris Resmi Jadi Kuasa Hukum Keluarga Asiah yang Terjatuh dari Lift Bandara Kualanamu
Raja menyampaikan, Aisiah bersama sang kakak pada saat itu hendak mengantarkan keponakannya yang akan bertolak ke Malaysia pada Senin (24/4/2023).
"Dia (Aisiah) menemani keponakan kami check-in. Kemudian, setelah itu dia kembali lagi turun ke bawah dan menemui keluarga untuk pulang," ucap Raja saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (2/5/2023).
Ketika sudah berada di pelataran parkir mobil bandara Kualanamu, keponakannya menelpon Aisiah untuk menyampaikan sebuah pesan yang disebut penting
Dengan begitu, iAsiah bergegas menemui keponakannya, sedangkan keluarga yang lain tetap menunggu di parkiran mobil.
Baca juga: Keluarga Asiah Sempat Minta Rekaman CCTV Lift Bandara Kualanamu, tetapi Tidak Dikasih
"Saat itu masih komunikasi sama keponakan saya. Keponakan saya bilang, 'Uci (Aisiah) sudah sampai mana?', 'saya sudah di lift'. Tapi tiba tiba, setelah adik saya kemungkinan sudah di atas, dia bilang, 'ini kok sepertinya Uci terjebak di lift', 'Uci di lift yang mana?'. Setelah itu enggak ada jawaban, lost contact," ungkap Raja.
Kemudian, keponakannya langsung menghubungi ibunya yang sedang berada di parkiran mobil dan memberitahu bahwa Aisiah terjabak di dalam lift. Sontak pihak keluarga bergegas pergi ke bagian informasi Bandara Kualanamu.
Raja mengaku sangat kecewa dengan respons petugas Bandara Internasional Kualanamu saat keluarga melaporkan hilangnya Asiah.
"Kami sampaikan bahwa kami ingin lihat CCTV yang memantau di lift. Tapi enggak direspons," tutur Raja.