Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangusnya Pabrik Cat Tua di Penjaringan: Berdiri sejak 1959, tapi Ludes Dilahap Si Jago Merah dalam Semalam

Kompas.com - 09/05/2023, 08:53 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama lebih dari empat jam petugas berjibaku memadamkan api yang melahap pabrik cat Trico Paint Factorydi Jalan Terusan Bandengan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023).

Padahal, sudah 35 unit dengan jumlah personel sekitar 150 orang dikerahkan untuk memadamkan si jago merah. Namun, api tak kunjung padam.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, jenis bahan material yang terbakar menjadi kendala pemadaman api.

Baca juga: Sulitnya Padamkan Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan, Petugas Harus Berjibaku 5 Jam Lebih

"Jadi, bahan material yang terbakar ini sulit dipadamkan. Karena yang kita ketahui bahwa material cat itu banyak bahan kimia seperti tiner dan bahan lain," imbuh Satriadi, Senin.

Adapun kobaran api pertama kali dilaporkan pada pukul 14.11 WIB. Namun, api baru bisa dilokalisasi agar tidak merembet ke bangunan lain pukul 16.08 WIB.

Berdiri sejak 1959

Pabrik cat "Trico Paint Factory" di Jalan Bandengan Utara Raya Terusan RT 6 RW 11 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, itu sudah berusia 64 tahun.

"Ini dari orangtua saya, kami di sini sudah dari tahun 1959," kata pemilik pabrik, Djoko Jawanto, dilansir dari Antara, Senin malam.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan, Kadis Gulkarmat Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Luka-luka

Menurut Djoko, pabrik milik keluarganya itu menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya dan ratusan karyawan lainnya.

Kebakaran yang melanda bangunan pabrik cat itu belum dapat dipadamkan hingga Senin (8/5/2023) malam. Sisa-sisa api masih terlihat hingga pukul 20.00 WIB.

Kebakaran itu telah menghanguskan hampir semua isi bangunan. Untungnya, hanya sebagian pabrik yang terbakar.

Pasca-kebakaran, Djoko belum mengetahui apakah pabrik miliknya itu akan dibangun kembali atau tidak. Tetapi, dia masih optimistis bisa beraktivitas kembali.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan, Petugas Kerahkan 35 Unit Mobil Damkar dengan 150 Personel

Berencana pindah

Sebelum ludes dilalap si jago merah, pabrik cat milik PT Trico Paint Factory itu memang berencana pindah ke kawasan Kapuk, Jakarta Barat.

Sebelum kebakaran itu terjadi, Djoko mengaku sudah memiliki keinginan untuk memindahkan lokasi pabrik karena bangunan yang sudah tua.

"Memang sih dari dulu sudah punya rencana untuk pindah, rencananya pindah ke Kapuk," ungkap Djoko, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (8/5/2023).

Ia menduga sumber api berasal dari korsleting di lantai 2 ruangan kantornya. Namun, ia belum tahu secara pasti lantaran ruangan itu selalu tertutup dan ia tak berada di lokasi saat kejadian.

Kondisi pabrik pun sudah ludes terbakar. Banyak kaleng cat yang juga meleleh akibat ganasnya amukan si jago merah.

(Penulis : Baharudin Al Farisi, Fauzi (Antara), Gerald Leonardo Agustino (TribunJakarta.com) | Editor : Ihsanuddin, Nursita Sari, Acos aka Abdul Qodir (TribunJakarta.com))

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Berdiri Sejak 1959, Pemilik Ungkap Semula Pabrik Cat di Bandengan Kebakaran Mau Pindah ke Kapuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com