Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpental karena Tas Dijambret saat "Gowes", Wajah Korban Lebam dan Tangannya Robek

Kompas.com - 20/05/2023, 22:05 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda berinisial DV (40) dijambret saat sedang "gowes" di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023) sore.

DV berujar, peristiwa tersebut bermula ketika ia bersepeda menggunakan sepeda lipat menuju Gelora Bung Karno (GBK).

Kala itu, ia membawa tas lipat berisi dua botol air minum serta pakaian ganti lalu mengikatnya di dalam keranjang sepeda.

Baca juga: Karyawati di Cibitung Jadi Korban Begal, Punggung Dibacok dan Sepeda Motor Dirampas

Ketika berada di tanjakan, DV lantas memelankan laju sepedanya.

"Tiba-tiba dari belakang ada tangan ngambil itu tas, terus karena tasnya nyantel saya iket ke keranjang, jadi nyangkut. Si orangnya (pelaku) enggak bisa ngambil, tapi dia maksa tarik," ujar DV saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Lantaran tas miliknya masih terikat di keranjang, sepeda yang dikendarai DV ikut terseret sejauh 3-5 meter. Akibatnya, korban terpental ke aspal dengan posisi wajah dan tangan yang terlebih dahulu mendarat.

"Dia naik motor, yang naik motor itu dua orang. Satu orang bawa motornya yang di belakang itu narik tasnya. Karena saya ketarik, motornya juga lumayan kenceng jadi sepedanya ketarik dan terbalik," jelas DV.

Korban yang tersungkur di aspal kemudian bangkit dengan dibantu sejumlah pejalan kaki yang berada di lokasi. Luka yang dialaminya pun cukup parah, wajah DV lebam dan robek di tangan.

Baca juga: Ditodong Senjata Tajam, Pria di Bekasi Kehilangan Sepeda Motor Saat Nongkrong

"Tasnya sih enggak ada isi barang berharga cuma isi botol minum sama baju ganti aja, tapi ya lumayan muka lebam segala macam," tutur dia.

DV langsung menuju mal FX Sudirman untuk mendapat pertolongan pertama karena tak mengetahui lokasi rumah sakit terdekat.

Setelahnya, ia mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Siloam Semanggi. Kata DV, ia tak sempat melihat wajah maupun nomor polisi kendaraan pelaku.

"Saya cuma lihat motor, dua orang pelaku dan mereka sudah tahu tasnya nyantel. Mereka tetap maksa, mungkin dipikir ada barang berharga," ucap DV.

DV sempat melaporkan kejadian yang menimpanya ke hotline 110. Melalui sambungan telepon, DV diminta untuk datang langsung ke polsek setempat.

"Saya belum laporin sama sekali karena saya enggak ngerti. Ini benar-benar pengalaman pertama saya," kata dia.

Baca juga: Ada Pembatasan Kegiatan di Monas, Lebaran Betawi Dianggap Tak Seramai Dahulu

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Metro Menteng AKBP Samian menyatakan belum ada laporan dari korban penjambretan itu. Samian meminta korban untuk segera melapor ke Mapolsek Metro Menteng.

"(Datang) ke Mapolsek Metro Menteng, biar nanti cek lokasi kejadian dengan personel kami," tutur Samian melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com