Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Sodetan Kali Ciliiwung, Heru Budi Akui Tak Pernah Ngobrol Langsung dengan Warga Terdampak

Kompas.com - 23/05/2023, 17:18 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak pernah mengobrol langsung dengan warga yang terdampak pembangunan sodetan Kali Ciliwung.

Menurut dia, pihak yang aktif berkomunikasi dengan warga soal pembangunan sodetan Kali Ciliwung adalah Wali Kota Jakarta Timur M Anwar.

"Enggak, saya enggak ngobrol, cuma lihat-lihat dari sana. Pak Wali (Kota Jakarta Timur) yang ngobrol," ujar Heru di lokasi pembangunan sodetan Kali Ciliwung, 18 Maret 2023.

Baca juga: Kebut Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung, Heru Budi: Kan Malu Ditagih Terus Pemerintah Pusat...

Di satu sisi, ia menegaskan, pihaknya tetap menyampaikan dampak sebuah program kepada masyarakat.

Salah satu dampak pembangunan sodetan Kali Ciliwung adalah relokasi warga.

Heru berujar, jika tak disampaikan kepada masyarakat, sebuah program justru bakal jalan di tempat.

Ia lantas mengakui, sebagai Pj Gubernur DKI, dia bekerja untuk masyarakat.

"Aturannya ada, kami kasih tahu ke masyarakat, ini lho aturannya, ini lho programnya. Kalau tidak, dampaknya adalah ini proyek enggak bisa jalan. Di dalam pemikiran saya, kami kerja untuk siapa, untuk masyarakat," urai dia.

Baca juga: Akui Sodetan Ciliwung Kebijakan Tak Populis, Heru Budi: Untuk Kepentingan yang Lebih Besar

Wawancara khusus dengan Heru Budi dapat Anda saksikan dalam video berikut ini:

Proyek Sodetan Ciliwung

Sebagai informasi, pembangunan sodetan Kali Ciliwung merupakan program yang terdiri dari pembangunan jalur masuknya air (inlet) dan pembangunan jalur keluarnya air (outlet) untuk disalurkan ke Kanal Banjir Timur.

Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina dan outlet di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sodetan Kali Ciliwung disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik.

Program ini tak sempat dirampungkan era Anies Baswedan semasa menjabat gubernur DKI.

Saat meninjau proyek ini Januari lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan, pembangunan Sodetan Ciliwung ditargetkan rampung pada April 2023.

Namun, berdasarkan keterangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Maret lalu, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi Juni 2023.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Buat Skatepark dan Taman di Lokasi Sodetan Ciliwung

Berdasarkan data Pemprov DKI, ada 24 kepala keluarga (KK) ber-KTP DKI Jakarta yang direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) karena terdampak pembangunan outlet.

Ke-24 KK itu direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Sementara itu, warga terdampak yang tidak ber-KTP DKI Jakarta dipulangkan ke daerah asal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com