Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Rusun Marunda, Penghuni: Hanya Dialiri Satu Kali dalam Sehari

Kompas.com - 29/05/2023, 16:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa penghuni dari Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, mengalami krisis air bersih sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu penghuni, Rahmat (38), mengatakan, krisis terjadi karena air bersih yang ada di bak penampungan milik PAM Jaya tidak memadai untuk mengaliri ke sejumlah unit setiap waktu.

Ia mengatakan, penghuni mendapatkan air bersih paling tidak satu kali dalam sehari.

"Kalau itu (air bersih yang ada di penampung) sudah habis, ya sudah. Kita airnya mati lagi. Jadi minimal satu hari satu kali," kata Rahmat, Senin (29/5/2023).

Rahmat menambahkan, air bersih yang ada di bak penampuangan bakal dialiri ke setiap unit apabila debitnya telah dinyatakan cukup.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Rusun Marunda Belum Selesai, Kini Penghuni Kekeringan

Namun, kata Rahmat, tidak ada kepastian soal waktu distribusi air bersih itu.

"Tidak tentu. Itu tergantung debit air yang ada di penampungannya. Kalau debit air cukup untuk dialiri ya itu bakal dialiri," ucap Rahmat.

Sebelumnya Rahmat mengatakan, krisis air bersih terjadi di lima tower Rusun Marunda. Setiap tower memiliki lima lantai.

Terdapat 20 unit hunian di setiap lantai tower. Dengan demikian, terdapat 100 unit hunian di setiap tower Rusun Marunda.

"Kalau saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil," kata Rahmat.

Baca juga: “Update” Penemuan Jasad Perempuan di Marunda: 2 Pelaku Ditangkap, Salah Satu Residivis

Untuk mengatasi masalah debit air yang kecil, ketua RW setempat berinisiatif membeli genset sebagai pembangkit listrik mesin pompa pendorong air dari bak penampungan milik PAM Jaya agar dapat mengalir ke setiap tower yang kekeringan.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda di Jakarta Utara.

"Sementara sampai pembangunan Reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)," ujar Arief saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).

Dalam permasalahan itu, PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.

Upaya tersebut dilakukan sementara sampai nanti dibuat bak penampung air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com