Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Biang Macet, Manajemen GIS: Sekolah Lain di Condet Juga Jadi Titik Kemacetan

Kompas.com - 07/06/2023, 07:28 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar Global Islamic School (GIS), pihak manajemen GIS menyebut, sekolah lain di sepanjang Jalan Raya Condet juga ikut menjadi "biang" kemacetan setiap pagi.

"Kalau mau dilihat secara proporsional, ada sekolah lain juga yang mungkin jadi titik-titik kemacetan, terutama kalau pagi," ucap Head of Public Relations GIS, Nurul Hudha (Nunung), saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (6/6/2023).

Nunung menilai, ada banyak sekolah, baik negeri maupun swasta yang berada di sepanjang Jalan Raya Condet.

Baca juga: Polemik Kemacetan di Depan GIS, Sekolah Elit yang Minim Lahan Parkir

"Condet itu banyak sekolah, kalau kita hitung dari Rindam itu sekolah swasta aja berapa, sekolah negeri, dari depan itu udah banyak, SD 12, SD negeri lagi, lalu ada SMK juga, di sebelah kita pun ada EMIISc," Nunung menjelaskan.

Belum lagi, kata dia, tingginya arus kendaraan yang melewati Jalan Raya Condet tidak didukung oleh demografi jalan yang memadai.

Padahal Jalan Raya Condet sangat strategis, dan kerap dilalui berbagai masyarakat dari segala penjuru.

"Condet ini kan tidak besar jalannya tapi trafiknya tinggi, orang yang mau ke TB Simatupang biasanya dari arah Cililitan, Sutoyo, Kramat Jati, Halim, sebagian lewat sini," papar Nunung.

Baca juga: Kerap Bikin Macet, GIS Condet Akui Lahan Parkir Tak Seimbang dengan Volume Kendaraan

Begitu pula sebaliknya, banyak pengendara dari arah TB Simatupang yang memilih lewat Jalan Raya Condet saat akan ke arah Jalan Dewi Sartika, Halim, dan Kebon Nanas.

Kendati begitu, Nunung maklum bila warga yang lewat dan terkena macet, menyalahkan GIS sebagai penyumbang kepadatan lalu lintas di sepanjang jalan ini.

"Jadi kalau misalnya orang bilang 'GIS menimbulkan kemacetan', wajarlah karena we are the biggest di Condet ini, dan siswanya paling ramai, paling kelihatan," ujar Nunung lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com