Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang 18 Tahun, Umat Katolik Paroki Cikarang Kini Bisa Ibadah dengan Tenang...

Kompas.com - 08/06/2023, 20:27 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Umat Katolik Gereja Ibu Teresa Paroki Cikarang kini bisa beribadah dengan tenang. Perjuangan 18 tahun mereka meminta izin pembangunan gereja akhirnya berbuah manis.

Berlokasi di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, rumah ibadah itu akan dibangun di atas tanah seluas 7.500 meter persegi. Harapannya dapat menampung 2.328 jemaat.

Romo Antonius Suhardi Antara Pr menyebutkan, izin gereja yang selama ini mereka perjuangkan akhirnya terbit tak lama setelah perayaan Tri Hari Suci Paskah.

Umat pun bersukacita. Sebab, banyak jalan terjal yang telah dilewati oleh pengurus gereja. Para jemaat juga sempat pesimistis karena izin tak kunjung turun.

"Yang pasti, reaksi umat ketika diumumkan secara resmi oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan atau Kang Dani di ibadah Jumat Agung itu senang sekali. Mereka bersorak gembira karena tentunya itu yang dirindukan," kata Romo Antara dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Tapi di satu sisi, ada juga yang karena belum ada hitam di atas putih waktu, baru sebatas disampaikan, ada juga yang menyampaikan, 'Saya kira hanya janji-janji seperti dulu', begitu," sambung Romo Antara.

Baca juga: Pemkab Bekasi Akan Bangun Masjid di Dekat Gereja Ibu Teresa

Namun, keraguan jemaat itu dijawab tuntas oleh Pemkab Bekasi. Janji Pj Bupati Dani Ramdan kepada umat Katolik Paroki Cikarang ternyata bukan pepesan kosong.

"Tentunya ya umat bersyukur, karena apa yang menjadi harapan, kerinduan selama ini, Tuhan kabulkan dalam hal ini melalui pemerintahan Kang Dani dan juga Kang Emil beserta jajarannya di Provinsi Jawa Barat," tutur Romo Antara.

Keberanian jadi modal Pj Bupati Bekasi

Dalam wawancara yang sama, Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, keberanian menjadi dasar dia mau memberi izin pembangunan gereja.

Menurut dia, pemimpin yang baik adalah seseorang yang mau memberi hak-hak dasar kepada warganya, termasuk hak beribadah.

"Saya kira keberanian mengambil keputusan, keberanian mengambil risiko, itu harus dipunyai oleh pemimpin, karena peran dan kontribusi pemimpin itu ada di keputusan," tutur Dani.

"Kalau seorang pemimpin enggak berani ambil keputusan, ya dia enggak melakukan apa pun. Keputusan itu harus diambil pimpinan. Risiko, tanggung jawab, itu dibutuhkan dan harus dikelola," sambung dia.

Baca juga: Kenang-kenangan Sajadah dan Baju Koko untuk Kang Dani dari Pastor Gereja Ibu Teresa

Ucapan terima kasih jemaat yang tidak ternilai

Dani juga mengingat betul bagaimana jemaat mengucapkan terima kasih kepada dirinya. Menurut dia, hal itu adalah sesuatu yang tak bisa dinilai dengan apa pun.

"Jadi, bayaran yang paling berharga dari masyarakat ke pemimpin itu adalah ucapan terima kasih yang tulus. Apalagi mereka sambil menitikkan air mata karena terharu dan gembira. Nah, itu tak ternilai," jelas dia.

Dani bahkan tak kuasa menahan haru dan air matanya. Alasannya karena ia mengetahui betul perjuangan jemaat beribadah dengan duduk di kursi plastik.

Baca juga: Lihat Umat Gereja Ibu Teresa Kehujanan Saat Ibadah, Pj Bupati Bekasi: Saya Terenyuh...

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com