JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran yang sering terjadi di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, atau dikenal dengan Gang Mayong, meresahkan warga setempat.
Ketua RT 004 RW 08 Kelurahan Cipinang Besar Utara Muhammad mengungkapkan, tawuran berdampak pada anak-anak di wilayahnya.
"Tawuran dipraktikkan oleh anak-anak di sini. Kami melihatnya itu nyata. Itu efek negatifnya, mereka bercanda 'main' tawuran," ungkap dia di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (9/6/2023).
Baca juga: Tawuran di Gang Mayong Kini Jarang Terjadi, tapi Pelaku Semakin Banyak
Muhammad melanjutkan, banyak orangtua di wilayahnya yang mengkhawatirkan perilaku anak-anak mereka.
Pasalnya, anak-anak itu kerap melihat aksi tawuran di sana. Mereka pun menirukannya saat bermain.
Para orangtua khawatir hal itu terbawa sampai anak-anak tumbuh dewasa dan anak mereka terlibat dalam tawuran yang sebenarnya.
"Takutnya karena kecil main-main tawuran karena meniru yang pernah dilihat, terus mengalaminya sendiri, dan pas besar jadi terlibat karena, 'Waktu kecil gue diserang, sekarang waktunya nyerang balik', begitu," jelas dia.
"Anak-anak memang bukan korban fisik dalam tawuran, tapi korban mental karena meniru tawuran buat bercandaan. Jadinya ngaruh ke psikologisnya," sambung Muhammad.
Baca juga: Ketua RT: Sebelum Ada Tawuran, Gang Mayong Damai karena Saling Kenal...
Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong. Mayong sebenarnya adalah nama gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Namun, tawuran antara warga Gang Mayong RW 07 dan warga RW 08 sering terjadi di sana. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
Terbaru, tawuran besar terjadi pada Sabtu-Minggu, 20-21 Mei lalu. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.
Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.
Baca juga: Cerita Warga Gang Mayong, Tawuran Makin Sering Sejak Pandemi, Bikin Resah dan Gelisah
Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.
Atas peristiwa itu, polisi meringkus total tujuh orang yang terlibat penganiayaan dan perusakan kendaraan.
Rupanya ada pelaku yang tak berdomisili di daerah itu, melainkan warga Matraman dan Kampung Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.