Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PSI Disebut "Jorok" dan Jadul karena Dukung Kaesang Maju Pilkada Depok...

Kompas.com - 14/06/2023, 10:15 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tindakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendukung Kaesang Pangarep sebagai calon wali kota Depok menuai kritik dari pengamat.

Strategi marketing PSI dianggap "jorok" karena menggaungkan Kaesang yang namanya lekat dengan PDI-P. Bahkan, PSI disebut sebagai parpol yang lebih jadul daripada parpol lama.

Disebut parpol "jorok"

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengatakan bahwa Kaesang merupakan sosok independen alias belum bergabung dengan parpol mana pun.

Akan tetapi, sosok anak Presiden Joko Widodo itu dinilai lekat dengan PDI-P karena Presiden Jokowi merupakan kader partai banteng.

"Yang diusung memang non-parpol, maksudnya Kaesang, tapi kan figurnya Kaesang, figur anak-anaknya Jokowi, sudah pasti melekat ke PDI-P," kata Efriza melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: PSI Dinilai Dompleng Popularitas Kaesang Untuk Pileg Depok

Latar belakang Kaesang itu jelas sudah diketahui sebagian besar publik Tanah Air. Namun, PSI justru tetap mendorong Kaesang maju sebagai calon wali kota Depok.

"Nah, kan artinya strategi marketing-nya PSI ini dalam tanda kutip jorok, lintas partai diambil saja sama mereka," tutur Efriza.

Dia turut menilai, strategi itu dilakukan karena PSI mengalami krisis kader.

"Itu sebuah situasi yang enggak bagus dilakukan oleh PSI, membuktikan dia (PSI) krisis kader, sampai-sampai akhirnya mendompleng kader lain atau calon kader lain," kata Efriza.


Selain itu, Efriza menilai PSI tidak memiliki program kerja atau visi misi yang hendak dilakukan di Kota Depok.

Sebab, PSI hanya menawarkan sosok Kaesang kepada warga Kota Depok tanpa dibarengi solusi atas permasalahan di kota tersebut.

"Membuktikan mereka (PSI) tidak punya program kerja, tidak punya visi misi," ujar Efriza.

Dinilai lebih jadul daripada parpol lama

Di sisi lain, Efriza juga menilai PSI merupakan parpol yang pragmatis karena mendorong Kaesang yang bukan kadernya sebagai calon wali kota.

Efriza menilai PSI sebagai parpol yang lebih kuno daripada parpol lama.

Sebab, menurut Efriza, parpol lama tidak sampai mendorong sosok yang bukan kadernya sebagai calon kepala daerah.

Baca juga: PKS Sebut Kaesang Sosok Impor, Pengamat: M Idris Orang Depok Malah Menyusahkan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com