Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Ditata, Dinding Pembatas Trotoar di Mega Kuningan Akan Digambar Mural

Kompas.com - 15/06/2023, 12:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding pembatas trotoar di belakang perkantoran Mega Kuningan, Jakarta Selatan, akan digambar mural setelah penataan trotoar di sana beres.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kuningan Timur Sigit Budianto berkata, mural itu sama seperti mural di dinding trotoar Jalan Perintis, Kuningan Timur.

"Yang untuk sisi Mega Kuningan, trotoar di dekat kantin Mega Kuningan itu kami ada rencana membuat mural juga seperti di Jalan Perintis," kata Sigit kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Trotoar Kuningan Timur Selesai Ditata, Petugas Akan Rutin Patroli Cegah PKL Jualan

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, dinding pembatas trotoar di belakang perkantoran Mega Kuningan sudah dicat polos beragam warna.

Dinding dicat senada dengan warna trotoar untuk menghilangkan kesan kumuh di bekas area pembuangan sampah ini.

Trotoar baru di Jalan Perintis, Jakarta Selatan Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Trotoar baru di Jalan Perintis, Jakarta Selatan
Sementara itu, dinding trotoar di Jalan Perintis sudah penuh lukisan mural "Kebhinekaan" karya para petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye Kelurahan Kuningan Timur.

Di dekat dinding mural itu terdapat tulisan "Taman Perintis" dengan latar lukisan ondel-ondel.

Baca juga: Dulu Kumuh, Jalan Perintis Kuningan Kini Jadi Spot Instagramable Berkat Pasukan Oranye

Suwaldi (53), salah satu petugas PPSU bercerita, mural di dinding ini merupakan hasil karya tangan pasukan oranye.

"Mural ya kami yang buat, kan kerja satu tim. Jadi kalau yang satu enggak bisa (gambar), yang lain pasti ada yang bisa. Baru hasil lukisannya digabungkan, biar ada seninya," kata Suwaldi sambil tertawa.

Suwaldi dan rekan-rekan PPSU-nya ingin menyampaikan pesan kerukunan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari, lewat mural yang mereka lukis.

"Jadi ada gambaran kehidupan sehari-harilah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com