Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Diperkosa Lansia Sempat Dibawa Berobat karena Sakit di Kemaluan, KPAI: Kenapa Puskesmas Tidak Curiga?

Kompas.com - 16/06/2023, 11:35 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mempertanyakan pihak puskesmas yang tidak curiga saat mengobati keluhan yang dialami NHR (9), korban pemerkosaan S alias UH (65) di Cipayung, Jakarta Timur.

Untuk diketahui, NHR mengeluhkan kemaluannya yang terasa sakit saat buang air kecil setelah ia diperkosa UH sepanjang 2021-2022.

"Kalau membaca sekilas peristiwa dari 2021 sampai 2022, orangtua sudah membawa anak berobat ke puskesmas dan diberi obat. Hanya pertanyaannya, kenapa puskesmas tidak mencurigai apa yang terjadi pada korban?" ujar Wakil Ketua KPAI Jasra Putra ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Menurut Jasra, seharusnya pihak puskesmas perlu menyadari keluhan yang dialami NHR lebih jauh.

Baca juga: Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Kesakitan saat Buang Air Kecil

Sebab, hal itu akan membuat kasus yang dialami NHR dapat terungkap lebih cepat.

"Apakah karena skrinning di puskesmas terbatas, atau tidak melakukan visum sehingga telat mengenali penyebab alat reproduksi anak sakit selama ini," jelas Jasra.

Diberitakan sebelumnya, F (32) mengungkapkan, anaknya NHR (9) pernah mengeluhkan kemaluannya terasa sakit saat ia buang air kecil.

"Anak sering duduk sambil menekan-nekan kemaluannya. Kalau pipis, bilangnya sakit. Saya tanya kenapa, katanya kepentok sepeda," ujar dia di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Lansia Pemerkosa Bocah di Cipayung Selalu Ancam Korban agar Tak Mengadu

Hal itu membuat F memeriksa kemaluan NHR. Karena ditemukan memar, F membawa NHR ke puskesmas.

"Saya periksa juga, pada memar biru selangkangannya. Saya obatin, bawa ke puskesmas," imbuh F.

Keluhan yang dialami NHR muncul pada 2021 dan hanya sekali. Setelah itu, ia tidak menerima keluhan apa pun dari NHR.

Mulanya, Farida memercayai apa yang dikatakan anaknya. Namun, pada Maret 2023, semuanya terungkap.

Ternyata, keluhan itu muncul karena NHR sudah menjadi korban pemerkosaan UH.

Baca juga: Sederet Kejanggalan Kasus Bocah Diperkosa Lansia di Cipayung, Ibu Korban Malah Disuruh Sabar

Aksi bejat pelaku terungkap usai NHR menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang ia alami kepada temannya, DH (12).

"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP (15)," ungkap F.

F diceritakan bahwa NHR telah menjadi korban pemerkosaan oleh UH sebanyak lima kali.

Pemerkosaan terakhir terjadi pada Desember 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com