Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap Lama Kanal Banjir Timur Dibongkar untuk Tampung Air dari Sodetan Ciliwung

Kompas.com - 19/06/2023, 16:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar berujar, turap lama Kanal Banjir Timur (KBT) tengah dibongkar untuk pembangunan Sodetan Ciliwung.

Menurut Anwar, turap lama KBT dibongkar untuk menampung volume air dari Sodetan Ciliwung dalam jumlah banyak.

"Sedang dipecahkan turap lama di KBT supaya air turun deras, bisa dipecah, satu masuk ke KBT, dan sebagian masuk ke pipa, lari ke Basura City, Cipinang," ujar Anwar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Proyek Sodetan Ciliwung Masih Berjalan, Setelah Rampung Bakal Diresmikan Jokowi

Anwar mengatakan, tidak ada masalah dalam pembangunan Sodetan Ciliwung. Saat ini proyek itu masih berjalan.

"Masih jalan (proyek pembangunannya), kemarin saya minitor ke sana masih jalan," kata Anwar.


Namun, Anwar belum mengetahui persentase dari progres pembangunan Sodetan Ciliwung. Sebab, proyek itu dibangun oleh Kementerian PUPR.

Menurut Anwar, Sodetan Ciliwung nantinya akan diresmikan oleh Jokowi.

"Kalau pengerjaan secara teknis itu bisa ditanyakan ke PUPR. Pengerjaan masih berjalan secepatnya. Nanti rencana akan diresmikan oleh Presiden," kata Anwar.

Baca juga: Tangan Dingin Heru Budi Lanjutkan Pembangunan Sodetan Ciliwung: Bebaskan Lahan dalam Sebulan Tanpa Hadapi Warga

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengeklaim, proyek Sodetan Ciliwung yang sedikit lagi rampung akan mampu mengurangi luas wilayah yang terendam banjir.

"Iya, bisa (mengurangi luas wilayah banjir) sampai Manggarai, sampai ke Ancol juga akan berkurang terus ke sana," ujar Heru dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dengan dibangunnya Sodetan Ciliwung, debit air di Sungai Ciliwung yang mengalir ke hilir akan berkurang 10 persen.

Aliran air dipecah sehingga tidak hanya mengalir ke arah Manggarai, melainkan juga dialirkan ke KBT.

Baca juga: Kebut Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung, Heru Budi: Kan Malu Ditagih Terus Pemerintah Pusat...

Sungai Ciliwung yang berada di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, lanjut Heru, sudah dilengkapi dengan pompa air berkekuatan tinggi.

Pompa air berfungsi untuk menyedot genangan di daerah permukiman untuk dialirkan ke sungai dan diteruskan ke laut.

"Di Ancol, Dinas SDA (Sumber Daya Air) sudah bikin pompa di Gunung Sahari untuk penyelesaian yang di Pasar Baru. Jadi akan saling berkaitan," ujar Heru.

Adapun Sodetan Ciliwung membentang dari inlet (jalur masuk air) di Bidara Cina dan outlet (jalur keluar air) di Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Pembangunan proyek ini ditargetkan rampung Juni 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com