JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan ibadah umat kristen di Rumah Doa Fajar Pengharapan, Desa Mangunjaya, Tambun, Bekasi, dibubarkan oleh warga setempat.
Di antara oknum yang membubarkan kegiatan itu disebut-sebut merupakan anggota TNI yang sekaligus menjabat sebagai ketua rukun warga (RW) di lingkungan tersebut.
Berikut sejumlah rangkuman kejadian yang berhasil dihimpun Kompas.com.
Baca juga: Saat Peribadatan di Rumah Doa Kawasan Tambun Dibubarkan, Salah Satu Pelaku Diduga Oknum TNI
Berdasarkan pengakuan Pendeta Ellyson Lase, penggerudukan terjadi pada Minggu (18/6/2023), sekitar jam 10.00 WIB.
Saat itu, pengurus RT/RW setempat bersama puluhan warga mendatangi rumah doa tersebut dan bahkan memaksa masuk ke dalam.
Mereka tidak terima dengan kegiatan ibadah umat nasrani yang berlangsung di rumah kontrakan tersebut.
"Kasus di Rumah Doa kemarin itu, tiba-tiba di sekitar jam 10.00 WIB, kami sudah di dalam. Ketua RT membawa beberapa orang. Dia masuk ke dalam, sudah sampai di teras,” ujar Ellyson kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023) malam.
Menurut Ellyson, warga yang datang menuntut agar kegiatan ibadah dihentikan.
Ellyson mengatakan, kegiatan ibadah yang berlangsung setiap akhir selama beberapa bulan terakhir itu tidak melanggar.
Ellyson bahkan mengaku sudah mengantongi izin dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Kegiatan yang berlangsung di rumah itu adalah doa bersama dan pendidikan untuk anak-anak yang di sekolahnya tidak disediakan pelajaran agama Kristen.
"Saya sudah menyampaikan dan tekankan, kami tidak mendirikan gereja. Kami hanya mengontrak di rumah itu, hanya sementara. Pekerjaan saya adalah pendeta. Setiap Sabtu dan Minggu, wajib saya ibadah," kata dia.
“Kami sudah laporkan ke FKUB dan surat tanda terima sudah kami terima di FKUB. Saya sudah tunjukkan kepada mereka, tapi mereka tidak hiraukan semuanya itu," imbuh dia.
Baca juga: Pendeta Rumah Doa di Tambun Dibentak Oknum TNI Ketua RW: Dia Gebrak Meja, Bilang Saya yang Berkuasa
Dijelaskan lebih lanjut, Ketua RW 027 Desa Mangunjaya yang merupakan anggota TNI juga ikut mengintimidasi jemaah di rumah doa tersebut.
Saat dirinya bertatap muka dengan sang ketua RW dan figur masyarakat lainnya, Ellyson mencoba untuk menjelaskan kegiatan mereka di rumah ibadah itu.