Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Bau Busuk, Mayat Bayi di Kali Cipinang Jaktim Diduga Terbawa Arus

Kompas.com - 27/06/2023, 19:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 006/RW 07 Kelurahan Makasar, Sangadi, mengatakan tidak ada bau busuk yang tercium dari aliran Kali Cipinang di wilayahnya beberapa hari belakangan.

Karena itulah ia mengira mayat bayi yang ditemukan di aliran Kali Cipinang di RT 006, Selasa (27/6/2023), itu terbawa oleh arus.

"Enggak ada kecium bau busuk beberapa hari belakangan ini. Enggak ada orang mencurigakan juga jalan-jalan di sini kayak mau buang bayi," ucap dia di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Selasa.

Baca juga: Anak-anak Mengira Mayat Bayi di Kali Cipinang Jaktim adalah Boneka

Sebab, air di Kali Cipinang terus mengalir. Bahkan, pada Senin (26/6/2023) malam, volume air kali juga cukup tinggi.

Dengan kondisi itu, Sangadi dan warga setempat semakin yakin bahwa mayat bayi itu tidak berasal dari RT 006.

"Kalau air stabil, masih mungkin mayat dibuang di wilayah RT 006. Ini kayaknya dari luar RT 006, ditambah kondisi bayinya sudah busuk," jelas dia.

Sebelumnya, mayat bayi ditemukan mengapung di tepi kali, tepatnya di dekat tanggul pembatas kali dengan permukiman warga.

Kondisi mayat bayi sudah membusuk. Tubuhnya dalam posisi telungkup, bengkak, dan dikerubungi lalat.

Baca juga: Mayat Bayi Mengapung di Kali Cipinang Jaktim, Usianya Diperkirakan 3 Hari Lebih

Mayat bayi tersebut ditemukan oleh anak-anak setempat yang sedang bermain di sekitar tanggul kali.

Saat itu, seorang warga bernama Poniman mendengar ucapan anak-anak yang mengatakan melihat sebuah boneka.

Poniman merasa curiga dan langsung menuju ke dekat tanggul untuk mengintip.

Ia langsung mengetahui bahwa yang ditemukan anak-anak itu bukan boneka, melainkan mayat bayi.

"Begitu dilihat, dia (Poniman) sudah tahu itu bukan boneka karena ada indikasi-indikasi itu mayat, sudah dikerubungi lalat," tutur Sangadi.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Kali Cipinang Jaktim, Kondisinya Sudah Membusuk

Poiman langsung menghubungi Sangadi. Sangadi kemudian langsung menuju titik penemuan mayat bayi untuk memastikan kembali informasi yang didapat.

Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan, pihaknya langsung menuju ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga setempat.

Setibanya di lokasi, Zen dan beberapa polisi lainnya langsung naik tangga dekat tanggul untuk mengonfirmasi laporan warga.

Beberapa warga yang bermukim di sekitar tanggul juga telah dimintai keterangan terkait penemuan mayat bayi yang usianya diperkirakan lebih dari tiga hari.

"Proses evakuasi dilakukan oleh Polsek Makasar dan Damkar Sektor Makasar," jelas Zen di lokasi, Selasa.

"Saat ini mayat bayi telah dibawa ke RS Polri untuk visum, dan kasus ditangani oleh Polsek Makasar untuk penyelidikan lebih lanjut," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com