Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Gusti, Anak 11 Tahun Ini Ternyata Sudah Sering Bolak-balik Naik Kereta dari Yogyakarta-Jakarta Sendirian

Kompas.com - 28/06/2023, 17:49 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cerita seorang penumpang kereta api berusia 12 tahun bernama Gusti Muhammad viral di media sosial karena melakukan perjalanan naik kereta api seorang diri dari Solo ke Jakarta.

Cerita yang diunggah pertama kali oleh akun Twitter @sahabat_kereta itu menyebutkan sang Ibu memberinya sebuah surat yang ditujukan kepada petugas kereta api sebelum melakukan perjalanan.

Pengalaman serupa juga dialami anak dari seorang ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Putranya yang berusia 11 tahun bernama Dyaza Iftikhar Amriel ternyata sudah sering bolak-balik kereta api dari Yogyakarta-Jakarta.

Baca juga: Cerita Anak 12 Tahun Naik Kereta Api Solo-Jakarta Seorang Diri, Bawa Surat dari Ibunya

Dyaza merupakan seorang santri kelas VII madrasah tsanawiyah (MTs) atau setara kelas VII sekolah menengah pertama (SMP) di Madrasah Muallimin, Yogyakarta.

"Alhamdulillah, putra kami sudah pulang sendiri dari Yogyakarta saat ia berumur 11-an tahun," tutur Reza kepada Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Dengan demikian, Reza mengeklaim anaknya telah memecahkan rekor Gusti Muhammad sebagai anak termuda yang melakukan perjalanan sendirian dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Terimakasih, KAI, sudah menjadi sahabat perjalanan putra kebanggaan kami," ucap Reza.

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, PT KAI Modifikasi Kursi Kereta Api Ekonomi

Menurut Reza, keberanian yang dimiliki anaknya itu buah dari tempaan pendidikan di pesantren. Dyaza disebut telah berulang kali naik kereta dari Yogyakarta-Jakarta sendirian.

Dalam perjalannya itu, Dyaza selalu dijemput di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, oleh orangtuanya. Pada pengalaman pertamanya, Dyaza diantar oleh kakeknya yang dipanggil Eyang Pradana ke Stasiun Tugu, Yogyakarta.

"Beliau adalah guru saya semasa di SMAN 9 Yogjakarta. Eyang Pradana menjadi wali Dyaza yang bermukim di sana," tutur Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com