TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang menawarkan mobil ambulans untuk membawa jasad bayi dari pasangan suami istri (pasutri) berinisial S dan AA.
Namun, S menolak tawaran itu. Sebagai informasi, S merupakan ayah yang menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.
Humas RSUD Kota Tangerang Fika S Khayan mengatakan, S menyanggupi untuk membawa jasad bayinya itu secara mandiri.
S menyampaikan hal itu kepada petugas di ruang administrasi Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Kota Tangerang.
"Penyerahan jenazah bayi dilakukan di IPJ dan untuk transportasi tidak menggunakan ambulans, karena keluarga menyanggupi untuk membawa pulang sendiri untuk selanjutnya dikebumikan," ucap Fika saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Kekalutan Ayah Simpan Jasad Bayi di Kulkas, Tak Punya Biaya Pemakaman dan Istri Masih Dirawat
Adapun untuk menggunakan ambulans, warga dikenai tarif sesuai ketentuan Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 16 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kota Tangerang.
Dalam perwal itu termaktub, tarif penggunaan ambulans jenazah yakni Rp 10.000 per kilometer. Rinciannya, Rp 7.000 untuk jasa sarana dan Rp 3.000 untuk jasa pelayanan.
Namun, Fika tidak menjelaskan apakah S menolak menggunakan ambulans untuk membawa jasad bayinya karena alasan biaya atau alasan lain.
Baca juga: Pemakaman Bayi yang Disimpan di Kulkas Diurus Pemda, Ibunya Dibuatkan KTP Tangerang
Fika hanya menegaskan, meskipun S membawa jasad anaknya tanpa menggunakan ambulans, pihak RSUD Kota Tangerang menyerahkan jasad bayi itu sesuai prosedur.
"Iya (penyerahan jasad bayi) sudah sesuai prosedur di RSUD Kota Tangerang," kata Fika.
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo mengatakan, S terpaksa menyimpan jasad bayi karena terimpit masalah ekonomi.
S tidak punya biaya untuk menguburkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU).
"Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug, sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu, sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," kata Dorisha saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Sebelum Disimpan di Kulkas, Jasad Bayi Dibawa Ayahnya dari RSUD Tangerang Tanpa Ambulans
Dorisha menjelaskan, kejadian bermula ketika S membawa istrinya berinisial AA ke rumah sakit untuk proses persalinan pada Minggu (2/7/2023) sore.
Namun, bayi mereka dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB.
"AA dirawat di ICU, sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," ucap Dorisha.
Rupanya, S tak langsung memakamkan bayi tersebut, melainkan menyimpannya di dalam kulkas.
"Alasan S memasukkan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS," ucap dia.
Adapun jasad bayi tersebut akhirnya dimakamkan di TPU Selapajang pada Selasa (4/7/2023) pukul 11.00 WIB. Pemakaman diurus oleh pemerintah setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.