Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Tangerang Tawarkan Ambulans ke Ayah yang Simpan Bayi di Kulkas, tapi Ditolak

Kompas.com - 06/07/2023, 20:15 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang menawarkan mobil ambulans untuk membawa jasad bayi dari pasangan suami istri (pasutri) berinisial S dan AA.

Namun, S menolak tawaran itu. Sebagai informasi, S merupakan ayah yang menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.

Humas RSUD Kota Tangerang Fika S Khayan mengatakan, S menyanggupi untuk membawa jasad bayinya itu secara mandiri.

S menyampaikan hal itu kepada petugas di ruang administrasi Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Kota Tangerang.

"Penyerahan jenazah bayi dilakukan di IPJ dan untuk transportasi tidak menggunakan ambulans, karena keluarga menyanggupi untuk membawa pulang sendiri untuk selanjutnya dikebumikan," ucap Fika saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Kekalutan Ayah Simpan Jasad Bayi di Kulkas, Tak Punya Biaya Pemakaman dan Istri Masih Dirawat

Adapun untuk menggunakan ambulans, warga dikenai tarif sesuai ketentuan Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 16 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kota Tangerang.

Dalam perwal itu termaktub, tarif penggunaan ambulans jenazah yakni Rp 10.000 per kilometer. Rinciannya, Rp 7.000 untuk jasa sarana dan Rp 3.000 untuk jasa pelayanan.

Namun, Fika tidak menjelaskan apakah S menolak menggunakan ambulans untuk membawa jasad bayinya karena alasan biaya atau alasan lain.

Baca juga: Pemakaman Bayi yang Disimpan di Kulkas Diurus Pemda, Ibunya Dibuatkan KTP Tangerang

Fika hanya menegaskan, meskipun S membawa jasad anaknya tanpa menggunakan ambulans, pihak RSUD Kota Tangerang menyerahkan jasad bayi itu sesuai prosedur.

"Iya (penyerahan jasad bayi) sudah sesuai prosedur di RSUD Kota Tangerang," kata Fika.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo mengatakan, S terpaksa menyimpan jasad bayi karena terimpit masalah ekonomi.

S tidak punya biaya untuk menguburkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU).

"Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug, sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu, sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," kata Dorisha saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Sebelum Disimpan di Kulkas, Jasad Bayi Dibawa Ayahnya dari RSUD Tangerang Tanpa Ambulans

Dorisha menjelaskan, kejadian bermula ketika S membawa istrinya berinisial AA ke rumah sakit untuk proses persalinan pada Minggu (2/7/2023) sore.

Namun, bayi mereka dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB.

"AA dirawat di ICU, sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," ucap Dorisha.

Rupanya, S tak langsung memakamkan bayi tersebut, melainkan menyimpannya di dalam kulkas.

"Alasan S memasukkan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS," ucap dia.

Adapun jasad bayi tersebut akhirnya dimakamkan di TPU Selapajang pada Selasa (4/7/2023) pukul 11.00 WIB. Pemakaman diurus oleh pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com