Penipuan Berkedok Sumbangan Fiktif di Klender, Patok Nominal Rp 100.000 dan Catut Nama RT

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 007/RW 04 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur mengalami penipuan berkedok sumbangan fiktif.

Penipuan ini sudah terjadi dua kali. Pertama adalah saat bulan Ramadhan 2023, dan yang kedua pada Kamis (6/7/2023) sore.

Penipuan dilakukan oleh dua pria tidak dikenal. Kemudian, salah satunya diidentifikasi warga dan ditangkap.

Baca juga: Komplotan Penipu Sumbangan Fiktif Beraksi di Klender, Salah Satu Pelaku Pura-pura Jadi Karyawan

Sebab, pelaku yang bernama R (32) kedapatan mencuri ponsel salah satu pekerja di pangkalan elpiji pada Kamis.

E (29) selaku korban bercerita, ia hampir kecolongan jika tidak segera menghentikan dan menghampiri kawanan penipu itu usai dimintai sumbangan fiktif.

"Pas saya samperin, HP saya sudah ada di antara bebatuan. Dia naruh di situ sebelumnya, enggak ngaku kalau dia yang ambil," kata E di lokasi kejadian, Kamis.

Awalnya, E dihampiri oleh R dan rekannya yang hendak meminta sumbangan.

Saat itu, E diajak mengobrol oleh rekan R terkait sumbangan senilai Rp 100.000.

Baca juga: Penipuan Berkedok Sumbangan Fiktif di Klender, Mengatasnamakan RT dan Nyaris Curi HP Warga

Salah satu pelaku memberikan sebuah kertas yang bertuliskan bahwa sumbangan mengatasnamakan RT 007.

Dalam kertas itu, tercantum pula nominal yang harus disumbangkan, yakni Rp 100.000.

Namun, E hanya memberikan Rp 40.000. Pelaku yang meminta sumbangan menolaknya. Ia menekankan bahwa sumbangan yang harus diberikan adalah Rp 100.000.

"Pas itu, saya enggak sadar yang satunya, si R, tiba-tiba hilang pas saya lagi ngobrol sama pelaku satunya di sini (pintu gerbang menuju tempat kerja E)," ungkap E.

"Dia diam saja berdiri di depan pintu kantor. Dipanggil-panggil sama temannya, dia enggak nengok sampai panggilan ketiga," imbuh E.

Baca juga: Nama Ketua RT di Klender Dicatut dalam Pencurian Berkedok Sumbangan Fiktif

Berlagak santai

R kembali ke rekannya setelah dipanggil. Saat itu, E mulai curiga dengan R karena kaget melihatnya tiba-tiba berada di depan pintu bangunan kantor.

Namun, ia tidak ambil pusing. Saat R dan rekannya beranjak pergi, E masuk ke dalam bangunan.