JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk di sebuah apotek di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/7/2023).
Asisten apoteker bernama Dila (19) mengatakan, laki-laki itu menendang salah satu anak pemilik apotek.
"Anak ibu ditendang. Ibu padahal cuma tanya, 'yang benar mas, mau yang mana?' Dia jawab, 'saya benar'," ucap dia di lokasi kejadian, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Camat Bakal Cek Izin Hotel yang Tutup Akses Jalan Rumah Ngadenin di Bekasi
Mulanya, sekitar pukul 20.30 WIB, Dila sedang berjaga sendirian. Posisinya berada di belakang etalase obat.
Pada saat itu, ia melihat laki-laki tersebut sedang berjalan mondar-mandir di depan apotek.
Tidak lama kemudian, laki-laki tersebut memasuki apotek dan menanyakan sejumlah merek obat.
"Aku langsung laporan ke ibu (pemilik apotek), ibu telepon dan disuruh tunggu. Ibu turun, dia (terduga ODGJ) kayak takut gitu," tutur Dila.
Nurul turun membantu Dila. Ia berdiri berada di samping etalase bersama anak keduanya, tepat di sisi kanan Dila. Sementara itu, anak pertamanya di luar etalase.
Baca juga: Petugas Mapolres Depok Tak Dengar Kegaduhan Saat Tahanannya Dianiaya hingga Tewas
Terduga ODGJ itu terlihat takut saat Nurul selaku apoteker dan pemilik apotek memastikan obat-obatan yang ditanyakan laki-laki itu.
Sebab, laki-laki itu terus mengganti-ganti jenis obat yang ditanyakan, bahkan sempat menyebut merek sebuah vitamin untuk meningkatkan imun tubuh.
Lantaran tidak terima, laki-laki tersebut membentak Nurul sambil mengatakan, "Saya sudah benar!".
"Laki-laki itu meludah ke arah etalase apotek terus bilang begitu. Dia mau megang ibu, tapi ibu menghindar. Orang itu langsung tarik pintu yang kencang dan keluar ke arah kiri apotek," jelas Dila.
Namun, sebelum itu, laki-laki itu sempat menoyor kepala anak Nurul.
Baca juga: Geng Pacing Never Die Tawuran dengan Geng Bow di Jalur Pantura, Satu orang Tewas
Lalu, setelah menarik pintu untuk kabur, laki-laki itu langsung menendang anak kedua Nurul dengan kaki kiri.
"Kami langsung terkejut gitu. Enggak bisa ngapa-ngapain. Ibu juga nyuruh buat kunci saja dulu pintu apoteknya," kata Dila.