Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk yang Antre di TPA Cipayung Tak Cuma Berpelat Merah

Kompas.com - 14/07/2023, 16:12 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Truk sampah yang mengantre di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Jawa Barat, tidak hanya truk milik pemerintah setempat saja.

Berdasar pantauan Kompas.com pada Jumat (14/7/2023), ada juga truk berpelat hitam yang ikut mengantre di TPA Cipayung.

Jumlah truk sampah berpelat hitam yang ikut mengantre tidak sebanyak truk sampah berpelat merah.

Truk-truk berpelat hitam ini menyempil di antara truk-truk berpelat merah.

Baca juga: Truk Sampah Mengular di TPA Cipayung, Antreannya hingga 2 Persimpangan Jalan

Jenis truk berpelat hitam yang mengantre pun tak seperti jenis truk berpelat merah. Truk berpelat hitam kebanyakan berukuran kecil.

Sampah ditampung di bak yang berada di bagian belakang truk berpelat hitam.

Ada bak truk yang dihiasi dengan lukisan-lukisan, misalnya lukisan api atau yang lainnya.

Karena dihiasi dengan lukisan-lukisan, perbedaan truk berpelat hitam dengan truk berpelat merah sangat kentara.

Baca juga: PR Berat Persoalan Sampah di Depok, Masih Layakkah TPA Cipayung?

Truk berpelat merah kebanyakan tersemat tulisan "Pemerintah Kota Depok" atau "Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok".

Pakaian yang dikenakan sopir truk berpelat hitam juga berbeda dengan pakaian sopir truk berpelat merah.

Sopir truk berpelat hitam kebanyakan mengenakan kaos.

Sementara itu, kebanyakan sopir truk berpelat merah mengenakan seragam dengan logo Pemkot Depok di bagian dada kanannya.

Baca juga: TPA Cipayung Disebut Tak Layak Beroperasi Lagi, Ini Kata DLHK Depok

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lebih dari 20 truk sampah yang mengantre menuju satu-satunya TPA resmi di Kota Depok pada Jumat siang.

Bau tidak sedap menyengat saat melewati antrean truk sampah tersebut.

Truk-truk ini mengantre di sisi kiri jalan, di tengah permukiman dan kawasan pertokoan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com