Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Kantong Parkir yang Disiapkan untuk Apel Siaga Nasdem di GBK

Kompas.com - 16/07/2023, 13:49 WIB
Xena Olivia,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menggelar acara Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Kepala Polres (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, ada sejumlah kantong parkir yang disiapkan untuk menampung ribuan kader dan simpatisan Partai Nasdem yang hadir.

“Pertama, di Parkir Timur Utama. Kemudian, ada beberapa kantong parkir seperti Stadion Madya. Kemudian, Pol Basket, Plaza Tenggara, dan Monas,” kata Komarudin, Minggu.

“Monas itu yang bisa digunakan Cawan Timur dan Cawan Selatan,” ujarnya melanjutkan.

Baca juga: AHY dan Ahmad Syaikhu Bakal Hadiri Apel Siaga Perubahan Nasdem di GBK

Apabila kantong parkir itu tidak mencukupi, menurut Komarudin, Jalan Merdeka Selatan akan digunakan sebanyak satu lapis.

Terkait arus lalu lintas, Komarudin mengatakan, belum ada pengalihan arus lalu lintas.

Pasalnya, kawasan GBK termasuk strategis dan memiliki banyak jalur alternatif.

“Mungkin akan sedikit tersendat, karena sedang ada mobilisasi massa dan aktivitas lainnya,” kata Komarudin.

Baca juga: Ribuan Simpatisan Nasdem Mulai Berdatangan di GBK Hadiri Apel Siaga Perubahan

Menurut rencana, Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem akan dimulai pukul 11.00 WIB.

Apel Siaga Perubahan bakal berisi pidato politik bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengungkapkan, momen tersebut bakal dipakai Surya Paloh untuk mengecek kesiapan mesin partai menghadapi Pemilu 2024.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, tidak ada pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies pada momen tersebut.

Baca juga: Polisi Terjunkan 3.200 Personel Kawal Apel Siaga Perubahan Nasdem di GBK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com