Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Lanjutan Mario Dandy, Kuasa Hukum D Sebut Ada Unsur Perencanaan

Kompas.com - 18/07/2023, 20:18 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Mellisa Anggraini menyebut ada unsur perencanaan dalam kasus penganiayaan kliennya, D (17), yang dilakukan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas.

Pendapat itu disampaikan Mellisa setelah dua ahli pidana dihadirkan untuk memberikan keterangan dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Kami melihat hampir sama dengan yang disampaikan ahli pidana yang sebelumnya. Bahwa intinya, perencanaan dari unsur-unsur terhadap fakta persidangan ini, perencanaannya sudah terbukti," jelas Mellisa di Pengadilan Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Mellisa menilai ada ekskalasi waktu dari sebelum peristiwa terjadi hingga penganiayaan itu dilakukan.

Baca juga: Saksi Sebut D Bertingkah seperti Anak Kecil dan Panggil Ayahnya Jo

Kata dia, jeda waktu itu bisa digunakan oleh terdakwa untuk menyusun niatnya.

"Nah, kalau ada jeda waktu seperti itu, maka perencanaannya sudah terjadi," ucap dia.

Selain itu, lanjut Mellisa, salah satu terdakwa juga tidak menghentikan terjadinya penganiayaan.

Hal itu, dinilai ahli dapat menjadi unsur turut serta dalam peristiwa tindak pidana.

"Seperti tadi dia (ahli pidana) ilustrasikan, ada golok, senjata dan sebagainya. Nah, dari fakta-fakta persidangan yang kita lihat, tidak ada hal-hal membahayakan, sehingga membuat pelaku yang lain tidak melakukan peleraian, sehingga tidak mungkin kalau memang ada peleraian itu dilakukan, maka ada perekaman," ucap dia.

Baca juga: Bersaksi di Sidang, Paman D: Mario Dandy Main Ponsel di Polsek Pesanggrahan

"Sehingga jika dicermati dengan baik, dari yang disampaikan ahli, ini sudah sangat memberatkan terdakwa bahwa perencanaan ini sudah jelas, nyata adanya," imbuh dia.

Mario Dandy Satriyo merupakan anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI Rafael Alun Trisambodo.

Mario menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi bernama Amanda (19) yang menyebut AG yang mendapat perlakuan tidak baik dari korban.

Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas.

Baca juga: Mario Dandy Akui Gunakan Ponsel Saat Diperiksa di Polsek Pesanggrahan

Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane dan AG ada di TKP saat penganiayaan berlangsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com