Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Emosi D Jadi Meledak-ledak karena Fungsi Otak Rusak | Siswi di Duren Sawit Menangis Tak Bisa Daftar PPDB Jalur Prestasi

Kompas.com - 21/07/2023, 05:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang emosi D yang meledak-ledak karena fungsi otaknya rusak banyak dibaca pada Kamis (21/7/2023).

Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang yang menangani anak D menyampaikan itu dalam sidang lanjutan Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.

Kisah siswi siswi berinisial P (15), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, yang menangis saat mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi akademik juga banyak dibaca.

Ibunda P yang berinisial F (38) mengungkapkan, putrinya menangis lantaran nilainya belum memadai untuk masuk ke SMA negeri yang dipilih.

Baca juga: Pernikahan Adat Jawa Anjingnya Tuai Kontroversi, Pemilik Jojo-Luna Minta Maaf

Pemilik anjing sekaligus penyelenggara acara pernikahan Jojo dan Luna yang meminta maaf kepada Keuskupan Agung Jakarta juga diburu pembaca. Berikut paparannya:

1. Fungsi otak D rusak usai dianiaya Mario Dandy

Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang yang menangani anak D (17), korban yang dianiaya Mario Dandy Satriyo (20), mengatakan bahwa korban menunjukkan gejala eksplosif atau emosi meledak-ledak.

Tatang menyampaikan informasi itu saat hadir sebagai ahli dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Mulanya, Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono bertanya apakah korban bisa kembali bersosialisasi atau tidak. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Dokter: Cedera Otak Korban Mario Dandy adalah Kasus Pertama karena Penganiayaan

2. Siswi di Duren Sawit menangis tak bisa daftar PPDB jalur prestasi

Seorang siswi berinisial P (15), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menangis saat mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi akademik.

Ibunda P yang berinisial F (38) mengungkapkan, putrinya menangis lantaran nilainya belum memadai untuk masuk ke SMA negeri yang dipilih.

"Hari pertama PPDB, tanggal 12 Juni 2023 jam 08.00 WIB, kami sekeluarga hanya memantau saja. Dengan nilai akhir anak saya, bisa masuk ke SMA mana," ungkap F. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Siswi di Duren Sawit Pilih Ikut PPDB Jalur Prestasi Akademik ketimbang Zonasi, Ini Alasannya

3. Pemilik anjing Jojo-Luna minta maaf

"Pernikahan" mewah sepasang anjing alaskan malamute bernama Jojo dan Luna menuai banyak kontroversi. Seorang Romo yang terlihat seolah melakukan pemberkatan dalam "pernikahan" tersebut ikut dikomentari warganet.

Melihat ini, Valentina Chandra (Valen) dan Indira Ratnasari (Nena) selaku pemilik anjing sekaligus penyelenggara acara di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Jumat (14/7/2023) lalu, meminta maaf kepada Keuskupan Agung Jakarta. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com