Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemuda yang Diduga Palak Pedagang di Tangerang Teridentifikasi, Kini Diburu Polisi

Kompas.com - 24/07/2023, 13:04 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi telah mengidentifikasi dua pemuda yang diduga memalak pedagang nasi goreng di Pondok Pucung, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Kepala Kepolisian Sektor Ciledug AKP Diorisha Suryo mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk mengejar dua pemuda itu.

"Untuk terlapor sudah kami identifikasi dan saat ini anggota sedang lidik di lapangan untuk dapat mengamankan (pelaku) segera," kata Diorisha saat dikonfirmasi, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Dua Pemuda di Karang Tengah Tangerang Diduga Palak Pedagang, Dalihnya Uang Keamanan

Meski dua pemuda itu merupakan warga sekitar, polisi belum menemukan yang bersangkutan.

"Kami masih mencari keberadaannya, karena para pelaku orang sana (warga sekitar) juga," ujar Diorisha.

Di samping itu, Diorisha mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban atas kasus dugaan pemalakan itu.

Dalam keterangannya, korban menyebutkan bahwa dua pemuda itu meminta uang keamanan dengan mengatasnamakan RT/RW.

Baca juga: Sopir Rubicon Oranye yang Serempet Ayla di Tol Minta Maaf via DM Instagram

Sebelumnya diberitakan, video viral di media sosial menunjukkan dua pemuda diduga memalak seorang pedagang nasi goreng di Pondok Pucung.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @info_ciledug pada Minggu (23/7/2023), disebutkan bahwa dua pemuda tersebut diduga meminta jatah atau memaksa pedagang memberikan sejumlah uang kepada mereka.

Namun, pedagang itu menolak memberi uang lantaran ia merasa sudah membayar uang iuran kepada pengurus lingkungan di tingkat RT.

Mendengar respons pedagang, pemuda itu tetap ngotot. Pemuda itu mengeklaim memungut uang atas persetujuan dari pihak RW.

"Gua mintanya dari RW," kata pemuda dalam video tersebut.

"Tapi kan saya sudah ikut iuran ke RT," jawab pedagang.

Baca juga: Mobil Patroli Jalan Tol yang Dibajak Perempuan di Matraman Ringsek pada Bagian Bemper

Lagi-lagi, pemuda itu tetap memaksa pedagang untuk memberikan uang iuran sebesar Rp 20.000. Iuran tersebut diklaim sebagai uang keamanan.

"Beda, RT sama RW beda. Lah kan ini (buat) keamanan," kata pemuda tersebut.

"Saya enggak ikut iuran ke RW, tapi kalau itu bilang ke RT dulu. Yuk ke RT ajak yuk," timpal pedagang.

Tak lama kemudian, salah satu dari pemuda itu kesal. Dia berdalih bahwa pedagang itu mendorongnya.

Pemuda itu bahkan menarik baju seakan-akan hendak memukul pedagang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com