JAKARTA, KOMPAS.com - Angga (31) mantan pegawai Alfamart bersama 22 teman senasibnya yang mengaku diberhentikan kerja sepihak akibat dugaan pungutan liar (pungli) mengatakan sangat ingin berkomunikasi langsung dengan petinggi perusahaan.
Mereka ingin meluruskan soal tindakan pungli yang dituduhkan kepada mereka.
"Kita pingin bercerita semua yang terjadi bahwa kasusnya enggak seperti yang Pak Solihin (Corporate Affairs Director Alfamart) baca. Kasusnya enggak seperti kita merugikan Alfamart, kami karyawan ingin mengobrol, anggap saja kami keluarga mereka," ujar Angga kepada Kompas.com, Minggu (23/7/2023).
Mereka mengaku lelah akan panjangnya proses yang sudah dilalui sehingga sudah pasrah dengan keputusan perusahan. Namun mereka tetap ingin mediasi untuk memulihkan nama baik.
Baca juga: Tak Mau Dianggap Pelaku Pungli, Mantan Pegawai Alfamart Ingin Mediasi dengan Atasan
Menurut Angga, tidak adil rasanya perlakuan yang ia dan 22 teman senasib lainnya terima, mengingat sudah puluhan tahun mereka mengabdi di perusahaan ini.
"Saya tidak minta hak saya kalau memang beliau tidak bisa memberikan karena memang kalau hitam di atas putih saya sudah enggak akan menang. Cuma saya minta kebijakan, kami ini keluarga mereka, itu aja, bukan orang sehari dua hari sebulan dua bulan mengabdi di Alfamart," Angga bertutur.
Ia terima bila memang harus dikeluarkan, namun menurutnya tidak dengan cara seperti ini.
"Kita terima kalau kita dikeluarkan kalau itu memang jalan terbaik, tapi kami ingin dikeluarkan enggak seperti ini. Enggak ada penghargaannya buat kami yang mengabdi dari muda sampai tua di sana," kata Angga.
Baca juga: PHK 23 Karyawan Terduga Pungli, Alfamart: Tidak Kami Toleransi
Di sisi lain, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin beberapa waktu lalu mengatakan sudah menyerahkan urusan mediasi ini kepada tim hukum Alfamart.
"Apa pun tuntutan yang dituntut oleh karyawan silahkan disampaikan, nanti tergantung keputusan pengawas Dinas Ketenagakerjaan (disnaker)," ucap Solihin kepada Kompas.com.
Ia tak ingin berkomentar lebih banyak soal permasalahan tersebut dan menyerahkannya kepada Disnaker sebagai penengah.
"Makanya, saya kan bilang, silahkan saja diajukan hal-hal yang menurut mereka, kan saya sudah bilang ada Disnaker. Kita enggak bisa mengambil pernyataan dari satu pihak karena ada pihak penengah yang memutuskan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.