JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami motif ibu rumah tangga (IRT) berinisial AP (34) yang ditemukan tewas gantung diri di toilet kontrakannya di Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (24/7/2023).
Suami AP pertama kali menyadari istrinya hilang saat saat orangtua korban hendak meminjam motor, sekitar pukul 05.15 pagi.
Usai suami AP menyerahkan kunci motor kepada sang mertua, ia mencari keberadaan istrinya di seisi rumah termasuk kamar mandi.
"Suami korban mencari korban ke kamar mandi, dan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Sang suami sempat memanggil korban namun tidak ada jawaban," tutur Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Iptu Tri Baskoro Bintang.
Suami korban yang mendapati kamar mandinya dalam keadaan tertutup kemudian mendobrak dan menemukan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Baca juga: IRT Gantung Diri di Kontrakan, Sang Ayah: Saya Kaget, Istri Saya Sampai Pingsan
Sementara itu, Ketua RW setempat, Nanang (50), menyampaikan, mulanya korban diduga tewas karena terjatuh usai suaminya melapor ke pengurus RT.
Bergegas, mereka mendatangi kediaman AP dan mendapati ibu dua anak itu tergeletak di toilet yang gelap.
"Dia (suami korban) bilang dia (korban) jatuh di kamar mandi sehingga dia panggil Pak RT," papar Nanang saat ditemui Kompas.com di kediamannya.
Ketika lampu toilet dinyalakan, lanjut dia, terlihat tali berwarna hitam yang sudah menggantung. Nanang lantas menghubungi pihak kepolisian untuk menangani korban.
"Karena suasananya gelap, pas dinyalakan lampu baru kelihatan ada tali gantungan. Terus pengurus RT (mengatakan), 'Wah, ini hubungi polisi saja takut ada apa-apa. Ini gantung diri kayaknya'," kata Nanang menirukan percakapan si pengurus RT.
Baca juga: Teka-teki IRT Gantung Diri di Tomang, Malamnya Masih Karaoke Bareng Tetangga
Ayah AP yakni Komarudin (58) tak yakin anaknya gantung diri karena adanya motif keluar dari jerat utang.
Kamarudin tak menampik bahwa korban memang pernah memiliki utang di salah satu koperasi milik BUMN. Namun, ia menyatakan, utang itu sudah dilunasi AP sejak lama.
"Kalau anak saya bunuh diri karena terlibat utang, saya juga enggak percaya. Dia pasti ngomong ke saya kalau ada apa-apa," ujar Komarudin saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
Kala itu, utang AP kepada koperasi sebesar Rp 7 juta. Ibu dua anak ini melunasinya dengan angsuran Rp 100.000 per pekannya.
Komarudin sendiri mengaku tak tahu secara pasti mengapa anak keduanya ini nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Baca juga: Motif IRT Gantung Diri di Tomang Masih Misteri, Sempat Karaoke bareng Warga dan Tidur dengan Suami