Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Membiru di Kontrakan Sukapura, Korban Meninggal Dunia Diduga karena Sakit

Kompas.com - 27/07/2023, 17:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Laki-laki berinisial AS (28) yang ditemukan tak bernyawa  di rumah kontrakannya, diduga meninggal dunia karena sakit.

Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akmat Basuki mengatakan, dugaan itu diperkuat setelah penyidik menemukan obat medis di tempat kejadian perkara (TKP).

"Dugaan sementara korban meninggal dunia dikarekan sakit, mengingat di TKP ditemukan produk obat medis merek Amoxicillin," ungkap Haris dalam keterangannya pada Kamis (27/7/2023).

Dugaan ini juga didukung dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Rumah Kontrakan Wilayah Sukapura Jakut

"Dugaan sementara korban meninggal dunia karekan sakit mengingat di TKP ditemukan Produk obat medis merek Amoxicillin," kata Haris.

Diberitakan sebelumnya, warga Gang Lemabang, RT 010/RW 001, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki berinisial AS (28) di sebuah rumah kontrakan.

Saksi mata berinisial DI (26) pada Kamis (27/7/2022) pukul 08.30 WIB mendapatkan panggilan telepon dari atasan agar membangunkan AS dan bertanya kepada korban mengapa tidak masuk kerja.

Sebagai informasi, DI merupakan rekan kerja AS di PT Sino Zone Industry Indonesia. Rumah kontrakan mereka kebetulan berdekatan.

Baca juga: Mayat Ditemukan di Kontrakan Wilayah Sukapura Jakut, Rekan Kerja: Badannya Sudah Membiru

"Selanjutnya saksi satu (DI) mengetuk pintu kontrakan korban dan tidak ada jawaban, lalu saksi mengintip dari jendela melihat korban dalam keadaan tergeletak," kata Haris.

Sontak, DI langsung menghubungi atasannya lagi untuk segera datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya rekan kerja korban sebanyak empat orang termasuk DI, mereka membuka paksa pintu rumah kontrakan.

"Dan diketahui korban sudah meninggal dunia dengan posisi telentang tanpa mengenakan baju di lantai yang beralaskan karpet," imbuh Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com