BEKASI, KOMPAS.com - Organisasi sayap kepemudaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gema Keadilan, mengkritik Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, yang menyalahkan anak buah atas dibatalkannya acara senam PKS bersama Anies Baswedan di Stadion Patriot Chandrabhaga.
Ketua Gema Keadilan Kota Bekasi Muhammad Kamil Syaikhu menyatakan, model kepemimpinan yang menyalahkan anak buah sendiri, tidak pantas diterapkan di Kota Bekasi.
Anak dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu itu menyesalkan langkah Tri yang justru menyalahkan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Kota Bekasi.
"Sikap Plt Wali Kota Bekasi yang menyalahkan Kadispora sangat tidak elegan. Kota Bekasi butuh pemimpin yang bijaksana, yang mengakui kesalahannya," ujar Kamil saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/9/2023).
Kamil mengatakan, izin penggunaan stadion untuk acara senam PKS itu, memang diterbitkan oleh Kadispora.
Namun, ia menilai, harusnya Tri Adhianto sebagai pimpinan tertinggi Kota Bekasi mengetahui langkah anak buahnya itu dan bisa langsung meralatnya jika stadion memang tak bisa digunakan.
"Karena setiap tahapan, seharusnya Plt Wali Kota Bekasi sudah mengetahui secara detil. Buktinya beliau (Kadispora) keluarkan izin dengan berbagai persyaratan agar acara bisa tetap berlangsung," ucap dia lagi.
Alih-alih, Tri Adhianto justru baru membatalkan izin penggunaan stadion itu pada Jumat (28/7/2023), atau hanya sehari sebelum acara digelar.
Padahal, PKS saat itu sudah melakukan berbagai persiapan untuk menggelar acara senam di Stadion Patriot.
Kamil pun berharap agar ke depannya, Plt Wali Kota Bekasi mau mengevaluasi diri.
"Jadi, langkah yang diambil, seharusnya bisa cross-check, terlebih Plt Wali Kota Bekasi merupakan tokoh sentral di lingkungan olahraga Kota Bekasi yang punya posisi di KONI dan juga sepak bola," jelas dia.
Adapun Wali Kota Bekasi membatalkan izin penggunaan Stadion Patriot karena acara yang akan digelar PKS bentrok dengan pertandingan Liga 1 antara Bhayangkara Presisi melawan PSM Makassar pada Sabtu malam.
Berdasarkan regulasi Liga 1 yang dikeluarkan PSSI, stadion tidak boleh digunakan untuk acara lain sejak 48 jam sebelum pertandingan dimulai.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi Heri Koswara, menyesalkan pembatalan mendadak itu.
"Pembatalan ini sangat kami sesalkan karena pertama, sepihak. Kemudian tanpa memberikan solusi terkait dengan kegiatan positif yang dilakukan PKS," ungkap Heri.
Ia menduga, pembatalan izin ini politis, yakni karena kehadiran calon Presiden 2024 Anies Baswedan ke Kota Bekasi.
"Itu (pembatalan karena ada Anies Baswedan) terkonfirmasi melalui pernyataan Kadispora. Karena kan setelah itu flyer ada gambar wajah pak Anies itu menyebar," ucap Heri.
Setelah acara senam batal, pihak PKS tetap menggelar kegiatan flash mob atau tari serentak di sepanjang Jalan Raya Inspeksi Kalimalang menuju ke Jalan Ahmad Yani, Sabtu (29/7/2023).
Calon Presiden 2024 yang diusung Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan pun tetap hadir di acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.