Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Senam Bareng Anies Batal, Anak Presiden PKS Kritik Wali Kota Bekasi karena Salahkan Anak Buah

Kompas.com - 03/08/2023, 11:28 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Organisasi sayap kepemudaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gema Keadilan, mengkritik Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, yang menyalahkan anak buah atas dibatalkannya acara senam PKS bersama Anies Baswedan di Stadion Patriot Chandrabhaga.

Ketua Gema Keadilan Kota Bekasi Muhammad Kamil Syaikhu menyatakan, model kepemimpinan yang menyalahkan anak buah sendiri, tidak pantas diterapkan di Kota Bekasi.

Anak dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu itu menyesalkan langkah Tri yang justru menyalahkan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Kota Bekasi.

"Sikap Plt Wali Kota Bekasi yang menyalahkan Kadispora sangat tidak elegan. Kota Bekasi butuh pemimpin yang bijaksana, yang mengakui kesalahannya," ujar Kamil saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/9/2023).

Baca juga: Kadispora Kota Bekasi Ditegur karena Beri Izin Senam PKS-Anies Baswedan di Stadion Patriot Candrabhaga

Kamil mengatakan, izin penggunaan stadion untuk acara senam PKS itu, memang diterbitkan oleh Kadispora. 

Namun, ia menilai, harusnya Tri Adhianto sebagai pimpinan tertinggi Kota Bekasi mengetahui langkah anak buahnya itu dan bisa langsung meralatnya jika stadion memang tak bisa digunakan. 

"Karena setiap tahapan, seharusnya Plt Wali Kota Bekasi sudah mengetahui secara detil. Buktinya beliau (Kadispora) keluarkan izin dengan berbagai persyaratan agar acara bisa tetap berlangsung," ucap dia lagi.

Alih-alih, Tri Adhianto justru baru membatalkan izin penggunaan stadion itu pada Jumat (28/7/2023), atau hanya sehari sebelum acara digelar.

Padahal, PKS saat itu sudah melakukan berbagai persiapan untuk menggelar acara senam di Stadion Patriot.

Kamil pun berharap agar ke depannya, Plt Wali Kota Bekasi mau mengevaluasi diri.

"Jadi, langkah yang diambil, seharusnya bisa cross-check, terlebih Plt Wali Kota Bekasi merupakan tokoh sentral di lingkungan olahraga Kota Bekasi yang punya posisi di KONI dan juga sepak bola," jelas dia.

Baca juga: Duduk Perkara Batalnya Acara PKS bersama Anies di Stadion Patriot, Pemkot Bekasi: Bentrok dengan Liga 1

Adapun Wali Kota Bekasi membatalkan izin penggunaan Stadion Patriot karena acara yang akan digelar PKS bentrok dengan pertandingan Liga 1 antara Bhayangkara Presisi melawan PSM Makassar pada Sabtu malam.

Berdasarkan regulasi Liga 1 yang dikeluarkan PSSI, stadion tidak boleh digunakan untuk acara lain sejak 48 jam sebelum pertandingan dimulai.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi Heri Koswara, menyesalkan pembatalan mendadak itu.

"Pembatalan ini sangat kami sesalkan karena pertama, sepihak. Kemudian tanpa memberikan solusi terkait dengan kegiatan positif yang dilakukan PKS," ungkap Heri.

Ia menduga, pembatalan izin ini politis, yakni karena kehadiran calon Presiden 2024 Anies Baswedan ke Kota Bekasi.

"Itu (pembatalan karena ada Anies Baswedan) terkonfirmasi melalui pernyataan Kadispora. Karena kan setelah itu flyer ada gambar wajah pak Anies itu menyebar," ucap Heri.

Setelah acara senam batal, pihak PKS tetap menggelar kegiatan flash mob atau tari serentak di sepanjang Jalan Raya Inspeksi Kalimalang menuju ke Jalan Ahmad Yani, Sabtu (29/7/2023).

Calon Presiden 2024 yang diusung Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan pun tetap hadir di acara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com