Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Pasar Minggu Banyak Tangani Pasien ISPA, Ini Imbauan Dokter

Kompas.com - 14/08/2023, 19:50 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, dokter Sri Rejeki Amelia, mengakui tingginya jumlah pasien yang terjangkit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akhir-akhir ini.

Tingginya jumlah pasien penderita ISPA itu sejalan dengan kualitas udara DKI Jakarta yang memburuk dalam beberapa waktu terakhir. 

Dokter Amelia pun mengimbau masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehari-hari.

"Apalagi orang yang sering beraktivitas di luar, bukan soal mengurangi aktivitas, tapi justru menerapkan PHBS," kata Amel saat ditemui Kompas.com, Senin (14/8/2023).

"Artinya kan dalam PHBS tatanan rumah tangga salah satunya ada makan sayur dan buah, nah vitamin-vitamin itulah yang bisa melindungi diri kita dari virus penyebab ISPA," sambungnya.

Baca juga: Cerita Ojol Bekerja di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta, Ujungnya Sakit dan Diminta Dokter Istirahat

Ia juga menyarankan untuk minum air putih dan istirahat secukupnya guna menekan resiko terkena ISPA.

"Minum yang banyak, minimal sehari kan dua liter, jadi memang harus hidup sehat serta istirahat yang cukup," tutur dia.

Amel mengatakan, sejak awal 2023, ISPA memang jadi penyakit paling banyak diderita oleh pasien yang berobat di seluruh puskesmas se-Kecamatan Pasar Minggu, per Januari hingga Juni 2023.

"Kalau dari 10 penyakit terbanyak kita, memang ISPA menduduki peringkat tertinggi. ISPA itu kan infeksi saluran napas atas, batuk pilek, terutama pada anak," ungkap dia.

Baca juga: Polusi Udara Buruk, Jumlah Pasien ISPA di Kecamatan Duren Sawit Meningkat

Lebih lanjut, dalam laporan keseluruhan puskesmas se-Kecamatan Pasar Minggu, jumlah penderita ISPA pada kuarter pertama (Januari-Maret) tercatat sebanyak 2627 orang. Sedangkan pada kuarter kedua (April-Juni) sebanyak 2097 orang.

"Itu se-kecamatan ya. Kita sembilan puskesmas kelurahan dan satu puskes kecamatan," tutur Amel.

Jika dilihat lagi, jumlah penderita ISPA setiap bulannya bersifat fluktuatif atau naik turun.

Namun, untuk jumlah kasus tertinggi ada pada bulan Mei 2023.

"Memang yang tinggi di bulan Mei itu 973 kasus pasien ISPA, itu total semua usia ya. Kalau di bulan Juni 2023 ada 479 kasus," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com