Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pelecehan Seksual, Polisi Imbau CCTV Dipasang di Tempat Interaksi Anak

Kompas.com - 14/08/2023, 22:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dhimas Prasetyo meminta pemerintah memasang kamera CCTV di tempat anak-anak sering berinteraksi.

Menurut dia, hal ini dapat membantu mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Kamera CCTV juga dapat membantu aparat berwenang mengidentifikasi dan menangkap pelaku pelecehan.

"Diharapkan CCTV diperbanyak, baik dari sekolah maupun pemerintah daerah juga kami harapkan," ucap dia di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Ditangkap, Kakek yang Cabuli Bocah SD di Jatinegara Terancam 15 Tahun Penjara

Sebab, ada beberapa titik krusial yang tidak terpantau orang secara langsung.

Hal ini memberi kesempatan bagi para pelaku pelecehan seksual mengincar anak-anak dan melancarkan aksinya.

Kamera CCTV bisa dipasang di lokasi yang tidak ramai dilewati orang di tempat anak-anak sering berinteraksi, misalnya taman atau RPTRA.

"Dari mana yang bisa memasang (CCTV)? Kan bukan dari kepolisian saja. Diharapkan ada peran aktif dari pemerintah kota, paling tidak (tingkat) kecamatan, kelurahan, dan terkecil sampai ke RT dan RW," jelas Dhimas.

"Dipasangi CCTV, jadi di tempat-tempat itu ada orang yang mengawasi, karena polisi tidak di setiap tempat ada. Itu salah satu pencegahannya," sambung dia.

Baca juga: Kakek Cabuli Anak SD di Jatinegara, Ancam Bakal Bunuh Korban jika Mengadu

Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini menambahkan, jika pelaku pelecehan seksual tertangkap rekaman CCTV, warga diimbau tidak memviralkannya.

Masyarakat yang mengetahui informasi pelecehan terhadap anak-anak sepatutnya langsung melapor ke polisi.

"Mohon untuk tidak diviralkan karena menyangkut kepentingan korban, yang mana (berpotensi) ada bullying dan diskriminasi yang akan dialami korban," ujar Sri di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin.

Dhimas mengatakan, masyarakat sebaiknya langsung berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.

Dengan demikian, polisi dapat langsung bertindak. Mereka dapat mengamankan dan membantu pemulihan trauma para korban.

Penyelidikan terhadap pelaku juga dapat langsung dilakukan agar tertangkap.

Baca juga: Fakta Kakek Cabuli Bocah SD di Jatinegara: Pelaku Mengaku Suka dengan Anak-anak dan Korban Alami Trauma

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com