BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bakal melakukan sosialiasi tentang kebangsaan untuk mencegah terorisme di wilayahnya.
Sosialisasi itu dilakukan usai terjadinya penangkapan tersangka teroris terafiliasi ISIS berinisial DE di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin lalu.
"Ya kan hari-hari ini dan bulan-bulanan ini kita terus melakukan sosialisasi tentang kebangsaan. Mulai dari anak-anak sekolah, guru-guru, masyarakat dan kita gelorakan terus," jelas Tri Adhianto di DPRD Kota Bekasi, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Sosok Tersangka Teroris di Bekasi di Mata Warga, Jarang Berinteraksi dengan Tetangga
Tri menuturkan, ia mengadakan lomba tingkat RW yang diikuti oleh peserta dari anak sekolah hingga ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Tujuannya, untuk menyampaikan pesan agar kedamaian harus terus dijaga.
"Kami mengadakan lomba tingkat RW, sekolah dan ibu-ibu PKK, (menyampaikan) bagaimana tentang (menjaga) kedamaian," ucap dia.
Tri juga melakukan sosialisasi untuk mencegah penyusup terorisme di ruang lingkup pekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca juga: Tersangka Teroris di Bekasi Ditangkap, Warga Beri Perhatian ke Anak dan Istri Pelaku.
"Untuk BUMD sendiri kita lakukan sosialisasi, secara internal untuk kita mereka mengikuti apa yang menjadi harapan," tutur dia.
Tri menuturkan, tugas masyarakat adalah meneruskan perjuangan pahlawan terdahulu.
"Kita sebagai bangsa masih memiliki tujuan yang termasuk Undang-Undang Dasar 1945 yang belum kita capai. Mari kita wariskan api perjuangan," tuturnya.
Ia memastikan tidak ada warga di wilayahnya termasuk yang bekerja di BUMD terindikasi aksi terorisme.
Baca juga: Pegawai PT KAI Jadi Tersangka Teroris, BPIP Akui Ada Pemahaman Kurang Baik Terhadap Pancasila
"Sampai hari ini tidak terindikasikan hal seperti itu, belum ada (laporan). Semuanya bangga dengan merah putih," kata Tri.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE telah ditetapkan menjadi tersangka teroris.
DE diduga memiliki akun marketplace atau platform yang disediakan untuk para penjual senpi berkumpul.
"Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).