Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Wali Kota Akui Kualitas Udara di Bekasi Jelek

Kompas.com - 16/08/2023, 20:32 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tidak menampik kalau kualitas udara di wilayahnya tergolong tidak sehat.

Berada di sebelah timur DKI Jakarta, Kota Bekasi juga termasuk ke dalam wilayah dengan kondisi kualitas udara tidak sehat berdasarkan situs IQAir.

"Kan di antara yang jelek, pasti ada yang paling jelek kan. Jadi, memang kita akui kalau Kota Bekasi ini jelek," kata Tri saat dikonfirmasi, Rabu (15/8/2023).

Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Memburuk, Pekerja dari Bekasi Gampang Terserang Flu dan Batuk

Tri menilai, penyebab kualitas udara di Kota Bekasi tidak sehat karena polusi dari kendaraan.

"Karena salah satu potensi kalau untuk yang Kota yang industri kan relatif kecil, tetapi lenggangannya adalah buangan dari Co2 dari kendaraan," tuturnya.

Selain itu, kata Tri, masyarakat Kota Bekasi kerap melakukan pembakaran sampah.

Karena itu, Pemkot Bekasi menertibkan tiga TPS liar dalam kurun waktu dua bulan terakhir untuk meminimalisir polusi pembakaran sampah.

"Supaya tidak terjadi itu (penambahan polusi), (penertiban) meminimalisir pembakaran sampah-sampah yang baru di TPS-TPS liar yang menyebabkan polusi udara," paparnya.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ketua DPRD DKI Sebut Cucunya Kena ISPA

Tri menyebut, pihaknya terus berupaya untuk mengatasi polusi di Kota Bekasi dengan memperbanyak tanaman di sejumlah titik.

"Tapi ya itu tadi, kami terus berupaya dengan melakukan memperbanyak tanaman-tanaman yang kita tanam," ujarnya.

Pada Rabu pagi tadi, indeks kualitas udara Kota Bekasi berdasarkan situs IQAir tercatat di angka 163 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM 2.5.

Angka tersebut tergolong tinggi dan jauh dari kategori udara sehat. Kategori udara sehat berada di rentang 0-50.

Situs IQAir merekomendasikan masyarakat di Kota Bekasi untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor. Hal ini agar terhindar dari udara luar yang kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com