Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Lambat Atasi Pencemaran Debu Batu di Rusun Marunda, Warga: Kami Terpaksa Berdamai

Kompas.com - 18/08/2023, 19:25 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI disebut lambat mengatasi pencemaran debu batu bara yang terjadi di lingkungan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.

Pasalnya, pencemaran debu batu bara ini sudah terjadi sejak 2021.

Hingga sekarang warga Rusunawa Marunda masih terdampak meskipun PT Karya Citra Nusantara (KCN) selaku perusahaan yang melakukan bongkar muat batu bara sudah dikenai sanksi pencabutan izin.

"Pemerintah ini, saya juga enggak mengerti, terlalu lama menangani kasus Marunda. Enggak kelar-kelar. Dari 2021 sudah terjadi pencemaran di sini," kata Anggota Biro Media dan Informasi Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Cecep Supriyadi (49) saat ditemui Kompas.com pada Jumat (18/8/2023).

"Yang menjadi tersangka adalah PT KCN doang waktu, dicabut izin lingkungannya. Setelah stuck enggak beroperasi, tapi masih ada. Berarti kan ada beberapa perusahaan lagi," tegas Cecep melanjutkan.

Baca juga: Sering Terpapar Debu Batu Bara, Warga Desak Pemprov DKI Periksa Izin Perusahaan di Sekitar Rusun Marunda

Oleh karena itu, Cecep menyebut bahwa pencemaran debu batu di Rusunawa Marunda ditambah kualitas udara di Jakarta yang sedang buruk menjadi momok tersendiri bagi warga yang berhuni di sana.

Sejumlah warga Rusunawa Marunda Blok D3 bahkan telah menjadi korban akibat terpapar debu batu bara.

Selain menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), beberapa dari mereka ada yang mengalami gatal-gatal sehingga menyebabkan luka-luka berupa koreng.

"Secara enggak langsung kami terpaksa berdamai dengan debu dan polusi," kata Cecep.

Baca juga: Warga Rusun Marunda: Indonesia Sudah Merdeka, tapi Kami Belum Merdeka dari Debu Batu Bara

Padahal, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada November 2022 sudah meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara segera menangani debu batu bara yang muncul Rusunawa Marunda.

Heru menegaskan, munculnya kembali debu batu bara di Rusunawa Marunda memang harus segera ditangani.

"Itu saya sudah minta Pak Wali Kota (Jakarta Utara), tiga hari lalu, untuk bisa memfasilitasi (debu batu bara Marunda). Ya memang itu dampak lingkungan yang harus diatasi," urai Heru kepada awak media, Jumat (25/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com