JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 06 Kelurahan Guntur, Jimmy Sudrajat mengatakan, kolam bekas galian proyek yang menewaskan seorang bocah di bilangan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, sebenarnya sudah dipagari dan digembok.
"Bisa dilihat, ini sudah ditembok tinggi area proyeknya. Pintunya juga sudah digembok dan warga sekitar enggak ada yang megang kuncinya," ujar dia kepada wartawan, Minggu (20/8/2023).
Namun, segelintir masyarakat membuat semacam tangga buatan di pinggiran tembok area proyek.
Mereka membuat tangga tersebut untuk memancing ikan di kolam yang menggenang.
Baca juga: Ketua RW Sebut Sudah 3 Bocah Tewas Tenggelam di Bekas Galian Proyek di Kuningan Jaksel
"Ini kan sudah ditembok, seharusnya masyarakat tahu area ini dilarang untuk dimasuki. Mereka memang bandel saja, manjat tembok untuk masuk," tutur dia.
Adapun gedung yang terletak di Jalan Kuningan Persada itu sudah terbengkalai lebih dari dua dekade lamanya.
Gedung itu berubah menjadi kolam karena sebelumnya sudah dibangun basement tiga lantai.
"Dulu pembebasan lahannya tahun 1996 kalau enggak salah. Habis itu langsung dibangun, tapi pas sudah jadi basement tiga lantai berhenti begitu saja. Enggak dilanjutkan sampai sekarang," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, R tenggelam di kolam bekas galian proyek sekitar pukul 16.15 WIB.
Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam di Bekas Galian Proyek di Kuningan, Sang Ibu Pingsan
Mulanya ia berenang bersama satu rekannya berinisial A.
Namun, korban tiba-tiba tergelincir ke area yang dalam dan tenggelam.
Pantauan Kompas.com di lokasi, bocah berinisial R itu akhirnya ditemukan setelah 6 jam pencarian.
Korban ditemukan tak bernyawa oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan sekitar pukul 22.17 WIB.
Korban ditemukan tak jauh dari titik tenggelam setelah beberapa upaya pencarian dan penyisiran dilakukan.
Adapun petugas Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan serta sejumlah stakeholder lainnya mulai mencari korban sekitar pukul 19.00 WIB.
Setelah itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, untuk kebutuhan otopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.