JAKARTA, KOMPAS.com - Permukaan air bendungan Banjir Kanal Timur (BKT) di Pos Duga Air Weir I Malakasari, Jakarta Timur menyusut hingga 30 centimeter (cm) akibat kemarau.
Normalnya, tinggi permukaan air bendungan saat pintu air dibuka berkisar dari 30-50 cm. Kini kondisinya hanya 15-20 cm.
Menurut penjaga pintu air, Sutisna, penyusutan sudah berlangsung sejak Juli 2023 dan semakin parah pada bulan ini.
"Kalau dikatakan normal, di atas 30 cm. Rata-rata 30-50 cm. Ini lagi di bawah, 15-20 cm. Sejak bulan Juli. Juni kan masih hujan tuh, Juli sudah mulai kering. Paling parah sih Agustus ini," kata dia saat ditemui Kompas.com di dekat bendungan, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Kondisi Sawah di Bekasi yang Kekeringan, Tanah Retak dan Padi Jadi Kecoklatan
Jika penyusutan terus berlangsung, Sutisna khawatir hal ini bisa memicu kekeringan. Apalagi Bendungan Weir I menjadi muara dari lima sungai, termasuk Sungai Cipinang, Sungai Sunter, Sungai Buaran, Sungai Jatikramat, dan Sungai Cakung.
"Penyusutan ya ada dampaknya. Gini, ketinggian sungai itu kan enggak boleh lebih rendah dari tinggi muka air tanah. Kalau terlalu rendah itu akan mempengaruhi tinggi muka air tanah. Kalau terlalu rendah akan menyusutkan muka air tanah sehingga terjadi kekeringan," jelas dia.
Untuk itu, kata Sutisna, buka tutup pintu air di musim-musim kemarau seperti saat ini perlu diatur guna mengendalikan permukaan air di bendungan.
"Kami sejauh ini berusaha mengendalikan agar permukaan air Weir itu tidak terlalu rendah. Kontrolnya dari buka tutup pintu. Ini kan Weir gerak jadi bisa dikendalikan naik turunnya," ujar dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.