Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Anomie Lalu Lintas Jabodetabek

Kompas.com - 25/08/2023, 16:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ORDERLY Disorder, ketidakteraturan yang teratur, meminjam konsep Prof. Mustofa, Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia. Mungkin konsep ini cocok untuk menggambarkan lalu lintas Jabodetabek.

Bagaimana tidak, masyarakat Jabodetabek seakan terbiasa dengan ketidakteraturan. Motor melawan arus, mobil mengambil bahu jalan di tol, parkir sembarangan, dan ketidakteraturan lain seakan menjadi sesuatu yang “teratur” di Jakarta.

Bahkan masyarakat Jabodetabek seringkali justru kaget ketika jalanan menjadi teratur. Perkataan “tumben rapi” atau “tumben tertib” menjadi gambaran betapa keteraturan justru bukanlah sesuatu yang biasa di jalanan Jabodetabek.

Kita pun menjadi terbiasa dengan ketidakteraturan tersebut. Misalnya, ketika melewati jalur di mana banyak orang berkendara melawan arus, secara terbiasa kita memberikan ruang jalan untuk mereka.

Atau begitu menerimanya kita ketika ada pemobil meminta jalan setelah mereka melintas di bahu jalan.

Contoh terbaru adanya tujuh sepeda motor yang ditabrak truk pengangkut bahan bangunan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Sejak saya masih kuliah di Depok periode 2004-2009, fenomena tersebut sudah terjadi di Lenteng Agung.

Pemotor, tidak jarang juga saya menemukan pemobil, melawan arus sedikit demi bisa masuk ke perlintasan sebidang depan IISIP. Hal ini untuk menghemat waktu ketimbang mereka memutar di perlintasan sebidang Universitas Pancasila.

Sejak 2021, perlintasan sebidang IISIP sudah tidak ada dan berganti Flyover Lenteng Agung.

Namun bukan berarti “minat” pemotor untuk melawan arus berkurang, karena faktanya awal pekan ini, terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa para pemotor yang melawan arus.

Selain ada di pemberitaan, video pascakecelakaan yang menggambarkan korban-korban kecelakaan tersebut bergelimpangan juga viral di media sosial.

Bahkan kejadian laka lantas tersebut tidak membuat para pemotor yang melawan arus jera, karena sehari setelah kejadian terekam kamera baik dari liputan media mainstream maupun kamera masyarakat bahwa masih ada pemotor melawan arus di sana.

Artinya, jatuhnya korban akibat melawan arus tidak lantas mengubah perilaku yang sudah menjadi “teratur” di sana.

Anomie Lalu Lintas

Dalam sosiologi dikenal konsep Anomie. Anomie adalah situasi kacau dan seakan tanpa peraturan.

Konsep anomie ini pertama dicetuskan sosiolog Emile Durkheim (1897) yang pada awalnya menggambarkan terjadinya anomie adalah karena gagalnya seorang individu mengikuti norma sosial yang ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com