Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal Sebut Sindikat Penipuan "Online" Sewa Rumahnya Pakai KTP Palsu

Kompas.com - 28/08/2023, 17:14 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negri Dino Patti Djalal mengungkap, penyewa rumahnya untuk sindikat penipuan online menggunakan KTP palsu.

Awalnya, Dino bertransaksi dengan pelaku untuk menyewa rumahnya. Namun belakangan, Dino baru mengetahui KTP yang dipakai adalah palsu.

"Sindikat ini sengaja pakai orang Indonesia (untuk cari rumah sewa)," ujar Dino saat dihubungi, Senin (28/8/2023).

"Yang jelas dia orang Indonesia pernah ketemu saya, dan pakai KTP palsu. Karena setelah di cek polisi itu palsu," papar dia.

Baca juga: Dino Patti Djalal Sebut Rumahnya Sempat Ditempati WNA Diduga Sindikat Penipuan Online Selama Setahun

Menurut Dino, pelaku ini merupakan orang suruhan sindikat untuk mencari penyewa rumah.

"Ini kayaknya orang front (pembuka) saja," kata Dino.

Dino mengatakan pelaku memakai KTP asal Bandar Lampung. Ia mengaku kepada Dino rumah itu ditempati oleh keluarganya.

"Dia bilang untuk keluarga saja, karena baru datang dari Lampung, dia sedang cari rumah," papar Dino.

Menurutnya, pelaku datang melalui perantara penyewaan rumah atau broker. Pelaku lalu dipertemukan oleh broker tersebut kepada Dino.

Baca juga: Rumahnya Disewa WNA Sindikat Penipuan Online, Dino Patti Djalal: Mereka Pakai WNI untuk Akad Pinjam

"Dia datang melalui broker," kata dia.

Sebelumnya, eks duta besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal membagikan unggahan terkait rumah keluarganya di Kemang yang diduga pernah menjadi sarang sindikat penipuan online internasional.

Dino membagikan hal itu melalui Instagramnya @dinopattidjalal.

Pada foto unggahan Dino, tampak beberapa meja dirombak sedemikian rupa dengan memakai busa peredam suara berbentuk kotak.

Selain itu, tembok di beberapa ruangan rumah tersebut juga dipasang busa peredam suara.

Dino juga menampilkan jendela rumah keluarganya yang ditutup menggunakan busa peredam suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com