Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembimbing Kemasyarakatan Usul Ada Ruang Khusus Pendampingan Anak di Kantor Polisi

Kompas.com - 31/08/2023, 10:28 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Pertama pada Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Pusat, Wahyu Widiatmoko, mengusulkan adanya ruang khusus pendampingan anak berhadapan dengan hukum (ABH) di kantor polisi.

Menurut Wahyu, seharusnya setiap polsek, polres, atau polda, memiliki ruang yang ramah untuk konsultasi dan konseling bagi ABH.

“Tujuannya agar ABH nyaman, tidak merasakan tertekan, cemas, takut, dan lain sebagainya ketika kami ajak berinteraksi,” kata Wahyu kepada Kompas.com saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Banyak Kasus Anak Tawuran Sambil Siaran Langsung, Bapas Jakpus: Di Luar Nalar

Usulan ini didasari oleh kepribadian ABH yang berbeda-beda.

Jika ABH cenderung tertutup, maka PK perlu melakukan pendampingan secara lebih intens.

“Mereka cenderung apatis karena mungkin menganggap kami aparat penegak hukum yang sama tugasnya seperti kepolisian,” imbuh dia.

Biasanya, hal itu terjadi saat ABH yang ditanganinya tak lagi diasuh oleh orangtua ataupun wali.

Untuk menangani hal tersebut, Wahyu biasa menyiasatinya dengan mengajak ABH mengobrol secara intens di ruangan khusus atau terpisah.

“Interaksi secara intens di ruang khusus atau (lebih) nyaman tanpa harus ada pihak kepolisian yang mengawasi secara melekat,” ujar Wahyu.

Baca juga: Bapas Jakpus Ingin Kerja Sama dengan Yayasan Pendidikan agar Anak Berhadapan dengan Hukum Bisa Tetap Sekolah

Namun, terkadang saat dia mencoba untuk mengajak ABH fokus mengobrol, ruangan yang ditempatinya masih dilewati polisi yang lalu-lalang.

“Paling kami hanya pindah ruangan saja. Itu pun masih banyak petugas kepolisian yang lalu-lalang karena mungkin belum adanya sarana-prasarana (ruang khusus untuk ABH),” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com