JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menilai pemerintah provinsi (pemprov) tak punya program prioritas yang fokus soal perumahan dan permukiman.
Selama ini, menurut dia, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta sibuk dengan program DP Rp 0 yang tidak jelas kelanjutannya dan malah mengabaikan perawatan rusunawa yang sudah dibangun.
"DPRKP repot dengan urusan rumah DP 0 rupiah yang sebenarnya sudah bisa dianggap gagal serta kurang diminati warga DKI," ujar August dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Cek Kondisi Semua Rusun Buntut Atap Rusunawa Marunda Ambruk
August mengatakan, Pemprov DKI Jakarta semestinya menyempurnakan program Community Action Plan (CAP) dan Colaborative Implementation Program (CIP).
Pasalnya, kata August, selama ini pelaksanaan CAP dan CIP justru berbenturan serta menghambat tindak lanjut terhadap aduan masyarakat.
"Misalnya ketika warga mengadukan masih banyak terjadi genangan air sehingga perlu segera dilakukan pelebaran saluran air, jajaran Dinas SDA seringkali menyampaikan pelebaran saluran air tersebut tidak bisa dikerjakan dengan alasan terkait dengan program CAP-CIP," kata August.
August sebelumnya menilai Pemprov DKI kurang serius dalam merawat Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
Ia menyinggung ambruknya atap beton Rusunawa Marunda, Rabu (30/8/2023) malam.
"Ini nyata kurangnya keseriusan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) terhadap perawatan rusun," ujar August.
Baca juga: Atap Rusun Marunda Ambruk, Pemprov DKI Disebut Tak Becus Merawat
August mengatakan, perawatan rusun itu semestinya menjadi prioritas DPRKP.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini pun meminta respons cepat Pemprov DKI untuk merevitalisasi bangunan rusun yang sudah tidak layak untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.
"DPRKP harus segera merevitalisasi bangunan, juga mengecek bangunan lain yang berpotensi roboh. Tak hanya revitalisasi, tapi perlu merelokasi warga yang bangunan akan dibetulkan oleh dinas. Proses harus berjalan baik dan lancar," ucap August.
Sebagai informasi, atap Rusunawa Marunda Blok C5 runtuh pada Rabu malam sekitar pukul 21.30 WIB.
"Jadi, tanggal 30 Agustus kemarin, kan atapnya beton ya, jatuh dari atas. Atapnya jeblos ke bawah," kata Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/9/2023).
Tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh. Biasanya, kata Maulana, tidak sedikit anak kecil bermain di bawahnya pada jam-jam tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.