BEKASI, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana atau dikenal serial killer Wowon Erawan (60), menyesali perbuatannya membunuh istri dan anaknya.
Wowon menghabisi nyawa istri dan anak secara terencana. Dia menggunakan kopi beracun setelah dicampur pestisida.
Untuk melancarkan rencananya itu, Wowon dibantu dua "partner in crime", yakni Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehudin (35).
Wowon diketahui memiliki enam istri. Sebanyak tiga orang di antaranya, yakni Wiwin, Halimah, dan Ai Maimunah tewas di tangannya sendiri bersama komplotan.
Baca juga: Diperintah Wowon, Solihin Racik Kopi Beracun untuk Bunuh Korban
Wowon Cs kini telah didakwa bersalah mengakibatkan tiga orang berinisial Ai Maemunah (40), dan dua anaknya Wowon, M Riswandi (17) dan Ridwan Abdul Muiz (23).
Ai, Ridwan dan Riswandi dinyatakan meninggal dunia karena menenggak kopi beracun yang diracik Duloh atas suruhan Wowon di rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi pada Januari 2023.
Dalam pengakuannya, Wowon menyuruh terdakwa Duloh dan Dede untuk membunuh Ai dan anak-anaknya di Cianjur, Jawa Barat, pada 25 Desember 2022.
Wowon awalnya mengatakan kepada Duloh bahwa ia sakit hati kepada Ai karena tidak pernah menjenguk saat ia sakit dan selalu marah-marah meminta uang.
"Waktu dulu kan saya di rumah sakit, dia enggak nengok saya, saya sakit hati, saya menyuruh Pak Solihin, 'Gimana kalau Ai dikasih minum kopi saja pakai obat racun'" kata Wowon di persidangan di PN Bekasi, Selasa (14/8/2023).
Baca juga: Ditanya Hakim Alasan Bunuh Istri, Wowon: Saya Sakit Hati Enggak Dijenguk
"Tujuannya apa dikasih racun? Biar apa?" tanya Hakim Ketua Suparna.
"Biar mati," jawab Wowon dengan singkat.
Pada Januari 2023, Duloh pun menyetujui permintaan itu dan memberi ide agar membunuh dengan memberi racun ke dalam kopi. Namun, ia minta ditemani orang lain, yakni Dede.
Wowon pun memberi ide agar Dede, yang notabene adik Ai, ikut membantu menggali tanah untuk mengubur jasad target mereka.
Wowon merencanakan agar pembunuhan dilakukan di Bekasi. Ia pun menyuruh Duloh mencari rumah kontrakan dan membekali Duloh dengan uang Rp 2 juta.
Wowon memohon maaf atas kesalahan dan perbuatan yang dilakukannya. Dia mengaku khulaf membunuh total 9 orang termasuk istri dan anak.