Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Petugas Keamanan KRL Saat Selamatkan Ibu yang Hendak Bunuh Diri di Rel: Tatapannya Kosong dan Berontak

Kompas.com - 06/09/2023, 17:21 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menarasikan seorang ibu hendak membuang bayinya di rel Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Namun, petugas pengamanan Stasiun Pasar Minggu, Muhammad Ali Sopian Pulungan (23), membantah adanya percobaan pembuangan bayi ke jalur perlintasan kereta.

Ali menegaskan, bayi yang digendong oleh perempuan berinisial II (37) justru hendak diajak bunuh diri oleh sang ibunda.

Baca juga: Ibu yang Hendak Bunuh Diri Sambil Gendong Bayi Terus Berontak Saat Dicegah Petugas Stasiun Pasar Minggu

"Bukan buang bayi karena baby blues atau semacamnya kayak yang viral. Murni peristiwa bunuh diri," kata dia saat ditemui di Stasiun Pasar Minggu, Rabu (6/9/2023).

Pelaku akui perbuatannya

Menurut Ali, niatan bunuh diri diakui langsung oleh II. Hal itu diungkapkan II ketika dicegah untuk lompat ke perlintasan kereta api bersama buah hatinya.

"Waktu saya hampiri dan tawarkan bantuan, dia spontan menjawab ingin mengakhiri hidupnya, 'Saya mau bunuh diri'," cerita Ali.

Mendengar itu, ia kemudian menghubungi petugas lainnya untuk membantu mengevakuasi sang bayi. Sebab, bayi yang digendong II menangis terus-menerus karena sang ibu memberontak saat dievakuasi.

Baca juga: Bukan Buang Bayi, Petugas KRL Tegaskan Perempuan di Stasiun Pasar Minggu Berniat Bunuh Diri

"Saya mendapat perlawanan dari si ibu karena dia enggak mau melepas bayinya, namun bayi akhirnya berhasil dievakuasi setelah rekan saya membantu untuk melakukan evakuasi," tutur Ali.

Berawal dari kecurigaan petugas

Muhammad Ali Sopian Pulungan (23), salah satu petugas pengamanan Stasiun Pasar Minggu saat menunjukkan lokasi berdirinya II (37) yang hendak bunuh diri dengan cara melompat ke perlintasan rel kereta api, Rabu (6/9/2023).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Muhammad Ali Sopian Pulungan (23), salah satu petugas pengamanan Stasiun Pasar Minggu saat menunjukkan lokasi berdirinya II (37) yang hendak bunuh diri dengan cara melompat ke perlintasan rel kereta api, Rabu (6/9/2023).

Adapun percobaan bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Ali mengatakan, ia mulai curiga saat melihat seorang penumpang berdiri di ujung peron dua.

"Saya curiga karena posisi berdirinya berada bibir peron dan terlalu pinggir," kata dia.

Ali kemudian berlari kecil untuk menghampiri sang penumpang. Ia lalu menawarkan pertolongan kepada II bila ada sesuatu yang membuat dirinya tak nyaman.

Baca juga: Selamatkan Ibu Bawa Bayi yang Hendak Bunuh Diri, Petugas KRL: Tatapannya Kosong

Saat tahu sang ibu ingin melompat, Ali langsung menarik II supaya menjauh dari bibir peron. Sambil berusaha menyelamatkan II, Ali menghubungi rekannya untuk membantu mengevakuasi bayinya.

"Saya koordinasi lewat HT untuk minta tolong sama teman saya supaya membantu mengamankan bayi tersebut dari gendongan ibunya. Soalnya posisi bayi tersebut menangis keras," imbuh dia.

Tatapannya kosong

Ali menceritakan situasi sebelum II ketahuan hendak bunuh diri. Menurut dia, tatapan II kosong saat itu. II juga tak memberikan respons yang berarti saat diajak komunikasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com